1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Teroris Top Afrika Timur Berhasil Ditewaskan AS?

12 Januari 2007

Sekjen PBB Ban Ki Moon risau akan keadaan di Somalia. Ternyata serangan udara yang dilancarakan AS tidak sukses.

https://p.dw.com/p/CIvw
Pesawat tempur AS Dwight D. Eisenhower yang dilepaskan di Somalia
Pesawat tempur AS Dwight D. Eisenhower yang dilepaskan di SomaliaFoto: AP

Ternyata teroris top Afrika Timur yang sekaligus adalah dalang pengeboman Kedutaan Besar Amerika Serikat di tahun 1998 pemimpin Al-Kaida Afrika Timur, Fazul Abdullah Mohammed masih hidup. Amerika Serikat saat meluncurkan serangan udara ke Somalia hari Senin lalu (8/1) tidak berhasil membunuh maupun menangkapnya. Demikian pernyataan Duta Amerika Serikat di Nairobi, Michael Ranneberger yang nampaknya sangat mengenal daerah Ras Kamboni yang diserang itu, karena ia secara tegas membantah tudahan, serangan tersebut menewaskan sejumlah warga sipil yang tidak bersalah.

Dikatakan, bahwa para tersangka Al-KAida dan anggota milisi Islam, demikian juga yang terlibat dalam dalam pengeboman Kedutaaan Amerika di Afrika dulu, bersembunyi di daerah yang dikenal sebagai Ras Kamboni. Daerah itu terletak di bagian selatan Somalia dekat dengan perbatasan Kenya. Diduga Ras Kamboni adalah pusat pelatihan teroris dan sering dikunjungi pejuang Al-Kaida lainnya. Daerah itu dianggap tidak bisa ditembus.

Ada kekhawatiran serangan udara lainnya yang mungkin diluncurkan Ethiopia dan serangan pasukan pemerintah transisi Somalia justru dapat memperuncing keadaan. Namun, mengapa Amerika Serikat bisa begitu yakin, Fazul Abdullah Mohammed tidak tewas dalam serangan-serangan tersebut? Dikatakan, bahwa Amerika Serikat menerjunkan pasukan khususnya di Somalia, yang dikerahkan untuk mendeteksi identitas korban jiwa lewat tes DNA. Hasil tes DNA membuktikan bahwa Fazul Abdullah Mohammed tidak ditemukan di antara para korban. Sementara kalangan pemerintah transisi Somalia dan media berspekulasi pemimpin Al-Kaida Afrika Timur itu berhasil dibunuh.

Fazul Abdullah Mohammed di samping dituduh sebagai dalang pengeboman Kedutaan Amerika Serikat tahun 1998 di Tansania dan Nairobi, ia juga dituduh mendalangi serangan terhadap hotel milik warga Israel di Kenya di kota Mombasa di tahun 2002. Serangan tersebut menewaskan 15 orang. Namun, istri dan tiga anak Fazul Abdullah Mohammed berhasil ditangkap oleh pemerintah Kenya dan saat ini sedang diinterogasi.

Namun, bagaimana nasib anggota milisi Islam di Somalia dan tersangka pengeboman lainnya yang berhasil ditangkap? Apakah mereka akan dibawa ke Nairobbi atau Guantanamo dan apakah mereka akan dipenjara, diinterogasi, digugat atau bahkan ditembak mati? Berdasarkan kesepakatan Konfensi Jenewa mereka bukan tawanan perang. Demikian tutur Palang Merah Internasional. Sedangkan presiden sementara Somalia Abdullahi Yusuf mengatakan, bahwa ia tidak akan memberikan pengampunan kepada pemimipin kelompok milisi Islam dan Al-Kaida, dan ia tidak bersedia berunding dengan kelompok Islam moderat.