1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
EkonomiAsia

Thailand Masih Berharap Pada Kedatangan Turis Mancanegara

Emmy Sasipornkarn
19 September 2021

Industri pariwisata Thailand terhuyung-huyung setelah pandemi. Pemerintah Thailand ingin membuka lebih banyak tujuan wisata, sekalipun Covid masih ada. Pelaku wisata tidak begitu optimis, tapi masih tetap berharap.

https://p.dw.com/p/40U8g
Pantai Phuket di Thailand
Pantai Phuket di ThailandFoto: picture alliance/dpa

Sejak 1 Juli, Thailand sudah mengizinkan kedatangan wisatawan mancanegara mengunjungi pulau Phuket, salah satu tujuan wisata utama negara Gajah Putih itu. Untuk menghidupkan kembali industri pariwisata, Thailand bahkan membebaskan turis yang sudah divaksinasi penuh dari aturan karantina. Setelah tinggal di daerah itu selama 14 hari, para turis akan diizinkan melakukan perjalanan ke bagian lain di Thailand.

Lebih dari 26.000 pelancong dalam dua bulan pertama sudah mengunjungi Phuket melalui program yang dinamakan Phuket Sandbox. Tapi jumlah itu jauh di bawah yang ditargetkan, yaitu 100.000 wisatawan.

Meski jumlahnya jauh dari perkiraan, para pejabat Thailand masih berharap wisatawan asing akan tetap berdatangan. Apalagi vaksinasi di Eropa sudah cukup luas, dan Thailand adalah salah satu negara pertama di Asia yang membuka pintunya bagi wisatawan asing.

Pantai Patong di Thailand
Hanya sedikit wisatawan mancanegara yang datang ke Thailand dengan program "Sandbox"Foto: picture alliance/dpa

Menyelamatkan industri pariwisata

Seperti negara-negara yang bergantung pada pariwisata lainnya, sektor pariwisata Thailand memang memegang peranan penting dalam perkembangan ekonomi. 20 persen dari pendapatan nasional Thailand berasal dari sektor pariwisata, sebelum dihantam pandemi corona.

Sebenarnya, Thailand awalnya cukup berhasil meredam penyebaran virus corona. Tetapi varian Delta mengubah situasi. Pada bulan April, angka infeksi meroket, rumah-rumah sakit penuh dan angka kematian melonjak. Negara itu terpaksa menunda rencana pembukaan pariwisatanya.

Pada awal September, para pejabat melonggarkan penguncian lokal, termasuk di ibu kota Bangkok, meskipun tingkat infeksi tetap tinggi. Otoritas kesehatan berharap, mereka bisa menjaga laju penularan pada tingkat yang dapat dikelola, sehingga kehidupan ekonomi bisa berangsur normal.

Paket wisatawan Sandbox terus diperluas ke lebih bayak provinsi, termasuk ibu kota Bangkok, kota utara Chiangmai, dan resor pantai terknal lainnya seperti Pattaya, Cha-An, dan Hua Hin.

Khao San Road di Bangkok
Khao San Road di Bangkok yang biasanya penuh sesak dengan turis, sekarang sunyi senyapFoto: Phobthum Yingpaiboonsuk/picture alliance

Menunggu hari yang lebih baik

"Saya tidak mendapat order 4-5 bulan terakhir," kata Nattakit Malaichaisong kepada DW. Seorang pemandu wisata di Chiangmai. Dia adalah pemandu wisata, Biasanya jam 5 pagi dia sudah mulai bekerja melayani wisatawan asing, dan hampir tidak punya waktu untuk beristirahat. Tetapi hari-hari ini, dia menghabiskan sebagian besar waktunya di rumah saja, mengurus anaknya yang berusia dua tahun bersama istrinya.

"Sebelum pandemi melanda, permintaan jasa saya sangat tinggi sehingga saya bekerja nonstop selama tiga bulan, karena itu adalah high season,” kata pria berusia 39 tahun itu. Tapi sekarang, semuanya sepi. 

Otoritas Pariwisata Thailand lebih optimistis, dan memproyeksikan kedatngan 1,2 juta wisatawan internasional untuk tahun ini. Tetapi, sekalipun target itu nantinya tercapai, tentu situasinya tidak bisa dibandingkan dengan kedatangan sekitar 40 juta pelancong internasional pada tahun 2019, di masa sebelum pandemi.

"Kita mungkin harus menunggu satu atau dua tahun lagi, sampai pariwisara benar-benar pulih," kata Nattakit Malaichaisong, sambil menambahkan: "Kuncinya adalah, memulihkan kepercayaan pengunjung dan menjaga keamanan wisatawan."

(hp/yp)