Thaksin Bantah Ikut Terlibat Bom Bangkok

Tiga orang meninggal dunia dan tigapuluhan orang terluka dalam peristiwa tersebut.Selembar surat lewat mesin faks disampaikan Thaksin Sinawatra kepada pengacaranya Noppodol Pattama. Dalam surat itu, Thaksin yang dikudeta oleh militer September lalu membantah tuduhan keterlibatannya pada serangkaian bom yang meledak pada Malam Tahun Baru di Bangkok, Thailand.

Sebelumnya tuduhan itu secara tidak langsung disampaikan Perdana Menteri Thailand Surayut Chulanont dan pemimpin junta militer Sonthi Boonyaratglin yang mengatakan peledakan itu merupakan kerjaan dari orang-orang yang telah kehilangan kekuasaan.

Sri Nuryanti, pengamat masalah politik Thailand dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI mengatakan kemungkinan besar peledakan dilakukan oleh pihak yang tidak menyukai pemerintahan militer. Meskipun belum ada bukti kuat apakah kelompok Thaksin maupun kelompok militan Muslim, terlibat dalam peristiwa tersebut.

“Spekulasi yang muncul adalah yang tidak menyukai pemerintahan baru. Kalau kelompok Thaksin bermain, ini logis, tapi kelompok Thaksin juga benar tidak ada bukti terlibat.”

Yang jelas, menurut Sri siapapun yang melakukannya ingin menunjukan pada dunia internasional bahwa Thailand merupakan wilayah yang tidak aman. Beberapa dari peledakan bom tersebut terjadi di pusat-pusat kota yang relatif ramai dikunjungi turis. Besar kekhawatiran insiden ini akan mengganggu perekonomian.

Karena Thailand sangat mengandalkan industri wisata untuk menopang perekonomiannya. Namun menurut Sri Nuryanti, pengamat masalah politik Thailand dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI, gangguan ini hanya akan bersifat sementara.

„Tapi saya sendiri tidak yakin karena selama ini tourism di Thailand sangat hebat. Mungkin ada travel warning, tapi tak lama.”

Ledakan bom di Bangkok terjadi pada malam Tahun Baru di beberapa lokasi keramaian. Diantaranya di Monumen Victory, Nonthaburi, dan Klong Toey.