1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bobs-Voting startet

Silke Wünsch2 April 2014

Sensor, Snowden dan Ukraina menjadi tema utama dalam penghargaan The Bobs tahun ini. Dewan juri internasional telah memilih favorit mereka, dan kini giliran Anda.

https://p.dw.com/p/1BZze
Deutsche Welle The Bobs 2014
Foto: DW

Dalam beberapa bulan terakhir Blogosphere internasional kembali mendapatkan tantangan baru. Sensor serta pengawasan internet yang ketat menghambat para blogger dan jurnalis di seluruh dunia. Skandal NSA mendorong para programer kreatif untuk bertindak. Mereka mengembangkan teknologi enkripsi dan jaringan komunikasi yang aman. Aksi protes di Turki pertengahan tahun lalu masih meninggalkan bekas dan awal tahun ini mata dunia ditujukan pada Ukraina. Di Afrika dan Asia mencuat inovasi-inovasi yang memfasilitasi warga untuk mendapatkan akses informasi.

Ini menjadi karakteristik The Bobs: banyak blog, website dan kampanye yang digagas orang-orang yang terancam, menghadapi tindakan represif, penindasan dan ancaman penjara di negara mereka. Internet merupakan ruang terakhir bagi mereka untuk bergerak bebas dalam menyuarakan ekspresi – baik itu untuk memperjuangkan hak-hak perempuan atau untuk melawan pemerintahan otoriter. Pemerintah negara otoriter dengan awas mengintai mereka.

Setiap saat mereka harus gesit untuk menghindari sensor dan pemblokiran internet. Selama 10 tahun penyelenggaraan The Bobs, beberapa kali blog yang telah dinominasikan tiba-tiba menghilang. Tidak hanya itu, beberapa pemenang The Bobs ditangkap. Bloger asal Kuba Yoani Sánchez misalnya, ia pernah diculik, dipukuli dan diancam karena dalam blognya Generación Y ia mengkritik keseharian di Kuba. Yoani memenangkan penghargaan The Bobs pada tahun 2008. Namun ia baru bisa menerima penghargaan ini tahun lalu karena sebelumnya ia dicekal untuk meninggalkan Kuba.

Nominator

Lebih dari 3.000 usulan telah disampaikan dan ke-15 anggota dewan juri telah memilih favorit mereka. Sseluruhnya terdapat 20 kategori, 14 diantaranya di bertarung dalam kelompok masing-masing bahasa yang diperlombakan. Sementara dalam 6 kategori utama, setiap nominator satu bahasa akan dipertarungkan melawan nominator-nominator bahasa lain.

Bebera nominator The Bobs 2014 diantaranya adalah Um lar para Snowden: satu petisi untuk pemberian suaka di Brasil bagi whistleblower Edward Snowden. Petisi ini telah ditandatangani oleh lebih dari 1 juta orang.

Lantern, satu tool untuk menghindari sensor. Dengan Lantern, setiap komputer berfungsi sebagi server, menjadikan situs yang disensor dan dblokir bisa dibuka. Dari Indonesia, satu web bagi laki-laki baru bertarung dalam kategori Best Social Activism. Web ini mengajak kaum lelaki untuk turut aktif memperjuangkan kesetaraan gender. Lewat kampanyenya, Aliansi Laki-laki Baru berupaya menyebarkan paradigma kesetaraan gender dilihat dari sisi laki-laki.

Dalam kategori Most Creative & Original, selain situs-situs politis juga dinominasikan situs-situs yang unik. Misalnya thug-notes: seorang penyanyi hip hop mengulas karya sastra klasik. Gaya penyampaiannya yang sangat menghibur menjadikan apa yang disebut “sastra tinggi“ dapat dinikmati oleh semua orang.

Pilih Pemenang

Di www.thebobs.com/indonesia Anda berkesmpatan untuk mengenal blog, web serta proyek internet yang dinominasikan tahun ini. Dan mulai tanggal 2 April, lewat voting online Anda juga berkesempatan memberikan suara untuk memilih blog, web atau proyek internet untuk menentukan pemenang pilihan user.

Dewan juri akan bertemu di Berlin pada tanggal 4 dan 5 Mei untuk menentukan pemenang pilihan juri dalam enam kategori utama. Selama dua hari, dewan juri akan mendiskusikan seluruh nominator dan menentukan pemenang untuk setiap kategori lewat pemungutan suara. Pemenang pilihan juri akan diumumkan dalam acara konferensi internet re.pubublica di Berlin.

Yang baru di dewan juri adalah Erkan Saka dari Turki, Renata Avila dari Guatemala, Alexandre Youssef dari Brasil, Florian Ngimbis dari Kamerun, Victoria Siumar dari Ukraina, Rohini Lakshané dari India. Untuk The Bobs edisi tahun ini, juri untuk Bahasa Indonesia adalah Alissa Wahid.