1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tindakan Salah di Teluk Meksiko dan Dampaknya bagi Lingkungan

25 Mei 2010

20 April anjungan minyak Deepwater Horizon milik perusahaan Inggris BP meledak. Dua hari kemudian tenggelam. Sejak itu sekitar 800.000 liter minyak mencemari air laut dan pantai. Tindakan penanganan BP tidak cukup.

https://p.dw.com/p/NWjR
Minyak mulai mendekati sebuah pulau kecil di dekat muara sungai Mississippi (17/05)Foto: AP

Hampir sebulan lewat, sampai minyak yang dibawa air laut akhirnya mencapai pantai Amerika Serikat. Sekarang di pantai Louisiana tampak jelas dampak kecelakaan minyak terbesar dalam sejarah.

Jörg Feddern, pakar biologi dan minyak pada organisasi perlindungan lingkungan Greenpeace mengatakan, "Dampak negatif yang langsung timbul, terutama menyangkut burung-burung di daerah pantai. Jika mereka mendarat di atas minyak, sebagian besar dari mereka akan mati, karena bulu-bulu dan sayap mereka saling menempel."

Superteaser NO FLASH Ölpest Golf von Mexiko
Pekerja Greenpeace Lindsey Allen mengumpulkan contoh air bercampur minyak yang terbawa ombak sampai sungai Mississippi di dekat kota Venice, Louisiana (19/05)Foto: AP

Ia menambahkan, jika mereka berusaha membersihkan bulu-bulu dengan paruhnya, maka minyak yang beracun akan tertelan. Kerusakan juga mengancam padang rumput laut dan pohon bakau.

Sulit Dibersihkan

Tindakan penyelamatan susah, karena daerah pantai tersebut sangat sulit dibersihkan dari minyak. Feddern mengungkapkan, di daerah itu banyak muara sungai yang bercabang-cabang. Ada banyak daerah alang-alang dan hutan bakau. Orang tidak mungkin mengeluarkan minyak dari wilayah itu. Jadi minyak hanya dapat diuraikan melalui proses alamiah. Diperkirakan lamanya bertahun-tahun, bahkan beberapa dasawarsa.

Flash-Galerie Ölpest Eindämmung
Sebuah perahu Greenpeace tampak melatar belakangi rumput di muara sungai Mississippi yang diselubungi minyak. (19/05)Foto: AP

Pakar lain tidak sepesimis itu. Profesor Lorenz Schwark, pakar geo kimia Universitas Kiel, Jerman, mengatakan, ekosistem itu punya kemampuan meregenerasi diri, "Dalam banyak pencemaran yang terjadi, fase regenerasi sangat cepat. Setelah perang Irak, banyak orang mengira daerah pantai yang tercemar minyak membutuhkan beberapa dasawarsa untuk pulih. Sedangkan sekarang keadaan sudah hampir pulih sepenuhnya.“

BP Gunakan Bahan Pengurai Beracun

Supaya jumlah minyak yang sampai ke pantai sesedikit mungkin, badan lingkungan AS awalnya mengijinkan perusahaan BP, yang bertanggung jawab atas kecelakaan, untuk menguraikan minyak dengan bahan kimia. Jika terurai, minyak akan berubah menjadi tetesan-tetesan yang tenggelam ke bawah permukaan laut. Bob Dudley, seorang menajer BP memuji bahan kimia yang disebut Corexit. Menurutnya Corexit hanya seperti sabun cuci, tidak beracun dan dapat diurai secara biologis.

Flash-Galerie Ölpest Eindämmung
Foto, yang menunjukkan aliran minyak dari lubang pengeboran di bawah laut ini disediakan komite lingkungan dan pekerjaan publik pada Senat AS. Diperoleh dari British Petroleum (BP).Foto: AP

Pakar biologi laut dan pelindung lingkungan Jörg Feddern tidak sependapat. Setelah diuraikan sabun cuci tetap beracun, demikian Feddern seraya menambahkan, Corexit tidak akan pernah digunakan di Jerman.

Kerusakan di Bawah Laut

Sekarang badan perlindungan lingkungan AS sudah melarang penggunaan Corexit, akibat dampak sampingannya yang tidak dapat diperhitungkan. Minyak yang terurai dan tenggelam menyebabkan kerusakan berikutnya di bawah permukaan laut, karena minyak meracuni plankton, berbagai organisme kecil dan ikan, yang berenang melalui wilayah laut yang tercemar minyak.

Flash-Galerie Ölpest USA
Dr. Erica Miller (kanan) dan Danene Birtell bersama organisasi Tri-State Bird Rescue and Research berusaha menolong seekor burung laut jenis Northern Gannet. Warna bulu-bulu sebenarnya putih tetapi sekarang diselubungi minyak.Foto: AP

Masalah berikutnya timbul dalam proses penguraian minyak oleh bakteri di bawah air, yaitu penurunan drastis jumlah oksigen di air. Feddern menjelaskan, "Ini berarti organisme seperti ikan atau organisme kecil yang membutuhkan oksigen menghadapi masalah besar. Banyak ilmuwan khawatir, di wilayah itu akan terbentuk zona kematian, yaitu zona di mana tidak ada oksigen.Tetapi itu tidak ada yang dapat mengatakan dengan pasti.“

Sesungguhnya, tidak ada sorang pun yang tahu, seluas mana kerusakan lingkungan yang diakibatkan tenggelamnya anjungan minyak Deepwater Horizon. Pencemaran minyak sebesar ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Amerika Serikat.

Rachel Gessat/Marjory Linardy

Editor: Hendra Pasuhuk