1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Indonesia Longgarkan Aturan Investasi Asing

10 Februari 2016

Indonesia akan merevisi aturan investasi asing di beberapa sektor ekonomi, termasuk bidang e-commerce, kesehatan dan industri film.

https://p.dw.com/p/1Hsho
Indonesien Willkommensdenkmal in Jakarta
Foto: DW/M. Kasper-Claridge

Langkah ini bertujuan untuk menarik lebih banyak dana asing ke dalam perekonomian Indonesia, yang selama 6 tahun belakangan mengalami kemunduran. Perekonomian domestik mengalami kelesuan, antara lain dampak dari melemahnya perekonomian di Cina, salah satu mitra dagang terpenting.

"Kami serius mempertimbangkan deregulasi di seluruh lapisan, tapi kami fokus pada e-commerce, kesehatan dan industri kreatif," kata Presiden Joko Widodo dalam wawancara dengan kantor berita Reuters di Istana Kepresidenan, Jakarta.

"Komitmen kami adalah untuk meningkatkan persaingan," katanya.

Presiden Jokowi mengatakan kepada Reuters, dia sangat optimis pertumbuhan ekonomi akan kembali melampaui 5 persen tahun ini, setelah hanya 4,8 persen tahun 2015.

Menteri Perdagangan Thomas Lembong dalam perbincangan terpisah menjelaskan, sektor ritel juga akan dibuka untuk investasi asing.

Presiden Jokowi hari Rabu ini (10/02) melakukan rapat kabinet untuk membahas lagi revisi Daftar Negatif Investasi (DNI), yang memuat aturan main bagi investasi asing dan sektor mana saja yang boleh dimasuki.

Terakhir kali DNI direvisi tahun 2014 dan dipandang sebagian besar pengamat ekonomi sebagai "kurang ramah" terhadap investor.

Untuk menggerakkan lagi perekonomian domestik yang dilanda gejala kelesuan, pemerintahan Jokowi sudah menggelar beberapa paket stimulus ekonomi dalam beberapa bulan terakhir. Banyak aturan dan jalur birokrasi yang disederhanakan, untuk memperbaiki iklim investasi.

Daftar Negatif Investasi yang baru tadinya akan diumumkan hari ini, tapi batal karena masih ada beberapa hal yang perlu ditinjau lagi.

Revisi DNI dilakukan sebagai penyesuaian dengan langkah implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang sudah dimulai sejak 31 Desember 2015.

Indonesien Thomas Trikasih Lembong neuer Handelsminister
Menteri Perdagangan Thomas Lembong: Sektor ritel akan dibuka untuk asingFoto: picture alliance/Zuma Press/ A. Kuncahya B
Indonesien Präsident Joko Widodo
Presiden Jokowi menyambangi para investor dalam kunjungan ke Singapura, 2015Foto: Getty Images/AFP/R. Rahman

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, secara teknis, DNI hampir seluruhnya mengalami perubahan. Dengan adanya perubahan tersebut, diharapkan minat para investor asing untuk menanamkan modal di Indonesia akan lebih besar lagi.

hp/ml (rtr)