1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tokoh Oposisi Rusia Alexei Navalny Ditahan Lagi

26 Desember 2019

Alexei Navalny, tokoh oposisi dan aktivis anti korupsi Rusia lagi-lagi ditahan aparat keamanan, setelah kantornya digeledah. Sebelumnya, salah satu rekan aktivisnya "ditugaskan" ke kawasan kutub.

https://p.dw.com/p/3VLjc
Russland Moskau | Alexei Nawalny, Oppositionspolitiker
Foto: Getty Images/AFP/Y. Kadobnov

Politisi oposisi Rusia, Alexei Navalny kembali ditangkap hari Kamis (26/12) setelah aparat keamanan menggerebek kantor Yayasan Anti-Korupsi FBK di Moskow, kata juru bicaranya Kira Yarmysh.

"Alexei ditahan secara paksa dan dibawa pergi. Dia tidak melawan. Pengacara masih berada di FBK, dan penggeledahan sedang berlangsung," katanya di Twitter.

Ketika dihubungi DW, Kira Yarmysh mengatakan polisi sengaja mengatur waktu penggerebekan bertepatan dengan pembuatan episode baru YouTube Navalny "Navalny Live," sehingga "hari ini tidak ada pertunjukan."

Dia mengatakan episode minggu yang lalu - yang mencakup penembakan di luar gedung FSB dan konferensi pers Presiden Vladimir Putin – dilihat sampai 1,5 juta kali dan mencatat "rekor baru".

"Mereka tidak suka kesuksesan itu," katanya kepada DW dan menambahkan: "Mereka (aparat)n dapat menyita peralatan teknis kami, sehingga tidak ada lagi pertunjukan."

Langganan masuk tahanan

Kira Yarmysh mengatakan lebih lanjut, penggeledahan di kantor tokoh oposisiitu sudah jadi pemandangan umum. "Hampir setiap hari.", ujarnya.

Bulan September dan Oktober lalu, semua kantor FBK di seluruh Rusia juga jadi target penggeledahan, termasuk rumah para aktivisnya. Otoritas Rusia menyatakan Oktober lalu, kelompok anti korupsi FBK sebagai "agen asing".

Penggerebekan kali ini terjadi setelah salah satu sekutu Navalny, Ruslan Shaveddinov, secara paksa dipanggil masuk wajib militer dan dikirim ke pos terpencil di Kutub Utara.

Kira Yarmysh mengatakan, penahanan Shaveddinov adalah "tekanan pribadi terhadap yang bersangkutan" dan bagian dari kampanye yang lebih luas terhadap Alexei Navalny. Dalam sebuah posting blog, Navalny menyebut Ruslan Shaveddinov yang berusia 23 tahun  sebagai "tahanan politik."

Dalam beberapa tahun terakhir, pihak berwenang Rusia terus meningkatkan tekanan terhadap Alexei Navalny dan para pendukungnya. Politisi dan aktivis anti korupsi itu sering mengeritik kebijakan  Presiden Vladimir Putin dan  membantu mengorganisir protes-protes massal terhadap pemerintah. Dia menuntut pemerintah Rusia agar menyelenggarakan pemilihan umum yang adil.

Alexei Navalny memang sudah sering dibawa aparat dan ditahan tanpa proses pengadilan, dalam beberapa tahun terakhir. Leonid Volkov, yang bekerja di kantor FBK Moskow mengatakan, polisi datang dan mendobrak pintu, lalu menggiring karyawannya ke kantor polisi dan menyita peralatan.

hp/as (interfax, rtr, afp)