1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tornado Dapat Beri Konstribusi Besar di Afghanistan

28 Februari 2007

Tugas Tornado terutama untuk melacak tempat-tempat persembunyian Taliban.

https://p.dw.com/p/CIuY
Pesawat tempur Jerman Tornado
Pesawat tempur Jerman TornadoFoto: picture-alliance/ dpa

Saat ini pemerintah di Kabul menyambut baik semua kontribusi untuk menstabilkan Afghanistan. Lebih dari lima tahun setelah Taliban digulingkan, dunia internasional dan pemerintah Afghanistan beranggapan akan menghadapi perlawanan berdarah. Sejak beberapa bulan, Presiden Hamid Karsai mengimbau ditingkatkannya bantuan internasional, termasuk jumlah tentara. Oleh sebab itu, juru bicara presiden, Karim Rahimi, menyambut baik keputusan akan ditugaskannya pesawat Tornado Jerman.

"Itu akan membantu operasi militer di Afghanistan dan meningkatkan keamanan. Penerbangan pelacakan dapat dilakukan dan jelas mendukung pelaksanaan operasi militer dengan lebih baik. Pesawat-pesawat itu akan sangat bermanfaat."

Para komandan Taliban berulang kali mencanangkan serangan di musim semi dengan sekitar 10.000 pejuang. Pasukan pelindung ISAF yang dipimpin oleh NATO bertekad untuk menggagalkan serangan Taliban dan kelompok-kelompok ekstremis lainnya. Juru bicara ISAF Tom Collins mengemukakan: "Musuh menyiapkan serangan di musim semi berupa serangan bom dan serangan bunuh diri. Kami tahu, para pejuang Taliban terpusat di berbagai wilayah di selatan. Dimana pengembangan dan upaya pembangunan kembali terhambat, di sanalah akan dilakukan operasi militer. Kami perkirakan akan ada pertempuran hebat di tempat-tempat tertentu."

Tahun 2006 lalu, lebih dari 4.000 orang menemui ajalnya akibat berbagai pertempuran dan serangan di Afghanistan, terutama di bagian selatan. Pemboman NATO di berbagai wilayah tidak hanya menewaskan ratusan anggota Taliban, tetapi juga warga sipil. Hal itu membuat penduduk jengkel dan mendatangkan protes dari pemerintah Afghanistan. Menjelang terjadinya pertempuran, pejabat urusan Afghanistan dari PBB Tom Koenigs memperingatkan: "Harus dilakukan segalanya agar tidak terjadi tragedi kemanusiaan dan jatuhnya korban sipil, termasuk dalam operasi militer menghadapi pemberontak. HAM tidak boleh dipertaruhkan."

Pemboman menyeluruh, harus diganti dengan serangan terarah terhadap markas pemberontak yang teridentifikasi. Untuk itu, pesawat pengintai Jerman dapat ditugaskan termasuk mengawasi dari udara perbatasan dengan Pakistan yang digunakan oleh banyak pejuang untuk memasuki wilayah Afghanistan. ISAF masih merahasiakan rincian mengenainya. Yang jelas pesawat-pesawat Tornado itu sangat berguna, dan juga merupakan sinyal penting, seperti dikatakan Nicholas Lunt, jurubicara NATO di Kabul:

"Makna politik dari kontribusi Jerman ini sangat besar, karena menegaskan tujuan bersama ISAF. Kami juga terus berupaya untuk menghapuskan pembatasan penugasan pasukan. Karena tujuan kami adalah penempatan fleksibel bagi semua satuan. Pimpinan politik dan militer puas dengan jumlah tentara saat ini, tetapi masih banyak yang dapat dilakukan bila jumlah tentara lebih banyak lagi."

Jadi, permintaan pesawat Tornado bukanlah yang terakhir pada Jerman, yang selama ini membatasi penugasan tentara hanya di wilayah utara Afghanistan dan di ibukota Kabul saja. Di kalangan militer Inggris dan Amerika serta negara-negara kecil seperti Belanda atau Kanada yang bertugas di selatan, ketidak senangan semakin besar. Kalau sejak bulan November 2005 tidak terdapat lagi korban di kalangan militer Jerman, anggota-anggota ISAF dan koalisi anti teror telah kehilangan lebih dari 230 tentaranya.