1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Transfer Uang Melalui SMS

16 April 2010

Pengguna telepon gengam di Afrika jauh lebih banyak dibandingkan di Eropa Barat. Sehingga, para perusahaan komunikasi selular berusaha menampilkan layanan baru. Diantaranya yang tengah tren transfer uang lewat SMS.

https://p.dw.com/p/Mx5N
Foto: DW

"Anda ingin mendeposit 3000 Shilling? Untuk itu saya butuh kartu identitas Anda." Percakapan semacam ini adalah rutinitas bagi pegawai Safaricom Agnes Njuguna. Seorang pelanggan ingin mentransfer uang melalui perusahaan komunikasi selular terbesar di Kenya. Ia harus memberikan nomor telepon genggamnya terlebih dahulu. Kemudian memeriksa kembali apakah semua data yang diberikan sudah benar atau tidak. Lalu uang yang akan ditransfer diserahkan dan selesai sudah transaksinya. Pelanggan itu menjelaskan, uang tersebut dikirimnya dari Nairobi bagi saudaranya di desa. "Saya menggunakan MPesa untuk mengirim uang kepada keluarga yang tinggalnya jauh. Misalnya jika mereka berada dalam kesulitan dan membutuhkan jumlah uang tertentu dalam waktu singkat."

MPesa - singkatan dari Mobil dan Pesa. Pesa adalah bahasa Kisuaheli, bahasa yang digunakan di Kenia yang berarti uang. Di negara itu, tidak banyak warga yang memiliki rekening bank, tetapi telepon genggam hampir dimiliki oleh semua orang disana. Karena itu layanan telepon genggam pun menggantikan proses transfer bank yang biasa. Safaricom memulai pelayanan tersebut tiga tahun yang lalu. Kini, bisnis tersebut telah mencapai sukses. Sekitar 10 juta orang menggunakan jasa tersebut. Alasannya antara lain, karena biaya transfer yang rendah. Seorang petugas layanan pelanggan menjelaskan : "Ini adalah jasa layanan bagi setiap orang. Biayanya sangat rendah. 30 Shiling - ini tidak mahal sama sekali."

30 Shiling untuk satu kali transfer, ini di Kenya seharga dengan setengah liter susu. Dan bagi warga Kenya, dengan biaya transfer tersebut mereka seakan membeli keamanan. Tidak ada yang terpaksa membawa uang dengan menyembunyikannya di dalam kaos kaki saat menempuh perjalanan bus dari kota ke kampung halaman untuk memberikannya kepada keluarga yang membutuhkan. "MPesa ada dimana-mana. Di tengah kota, di kawasan pertokoan. Ini memudahkan saya, karena sangat nyaman sekali sekarang dalam urusan mengirim uang."

Setelah dikirim dengan MPesa, pihak penerima akan mendapat SMS di telepon genggamnya dan tahu bahwa ia baru saja mendapat kiriman uang. Dalam SMS tersebut juga tertera nomor pin yang diperlukan untuk mengambil uang di cabang Safaricom yang terdekat. Ini baru akan berjalan mulus, jika cabang tersebut memiliki cukup banyak uang. Karena jika banyak terjadi penarikan uang di hari itu, maka para pelanggan sudah pernah harus kembali pulang dengan tangan kosong. Agnes Njuguna, petugas layanan pelanggan, menceritakan : "Begitu banyak orang yang menggunakan MPesa. Kadang uang persediaan kami tidak cukup. Jadi kami harus meminta pelanggan untuk pulang dan kembali lagi."

Tetapi ini tidak menggangu kelanjutan sukses jenis layanan ini. Beberapa perusahaan komunikasi selular lainnya juga berusaha untuk mengikuti langkah Safaricom. Produsen telepon genggam Nokia, bahkan berencana untuk langsung merakit program transfer langsung ke dalam telepon genggam - bagi pasar negara berkembang dan ambang industri. Untuk beberapa waktu ke depan, Safaricom masih akan berjaya, setidaknya di Kenia. Dan petugas layanan pelanggan Agnes Njuguna setiap harinya akan puluhan kali mendengarkan pertanyaan : "Hallo, apakah saya bisa mentransfer uang disini?"

Antje Diekhans / Vidi Legowo-Zipperer

Editor : Hendra Pasuhuk