1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tribunal Khmer Merah

19 Mei 2011

Tribunal Khmer Merah adalah mahkamah pengadilan campuran yang terdiri dari warga Kamboja dan internasional yang memiliki posisi seimbang dalam struktur tribunal tersebut.

https://p.dw.com/p/11Jvk
Tribunal PBB untuk Kasus Khmer Merah KambojaFoto: AP

Struktur paralel pada Tribunal Khmer Merah, juga berlangsung dalam departemen investigasi dimana Siegfried Blunk bertugas sebagai hakim internasional. Mitranya dari Kamboja adalah You Bunleng. Tiga pekan lalu dua hakim investigasi pada tribunal Khmer Merah merampungkan pengkajian mereka pada kasus ketiga tribunal tersebut dan menyerahkan kembali dokumennya kepada pihak kejaksaan. Selama beberapa bulan tribunal Khmer Merah dilanda desas-desus, bahwa selama 20 bulan masa investigasi hakim-hakim investigasi bekerja sangat sedikit.

Jaksa internasional Andrew Cayley pekan lalu kepada Deutsche Welle secara tidak langsung mengisyaratkan bahwa diperlukan kerja lebih intensif untuk pemeriksaan dokumen-dokumen tersebut

“Jika Anda bertanya kepada saya seberapa banyak investigasi yang harus lebih dilakukan, saya akan mengatakan sebanyak investigasi yang masih harus dilakukan untuk kasus tersebut.”

Pemerintah di Phnom Penh sejak lama mengatakan hanya akan mengijinkan dua kasus terhadap total lima bekas anggota Khmer Merah. Satu dari kasus tersebut sudah selesai tahun lalu dan menilai bekas kepala keamanan Khmer Merah Comrade Duch atau Kaing Guek Eav, bersalah melakukan kejahatan perang dan pelanggaran kemanusiaan. Kasus persidanga pelaku lainnya akan dimulai tahun ini, yakni terhadap empat pimpinan senior Khmer Merah yang dituduh melakukan genosida dan kejahatan perang lainnya.

Kasus ketiga dan keempat yang melibatkan lima anggota Khmer Merah dijadwalkan sebagai kasus terakhir tribunal Khmer Merah. Tapi kini tampaknya semakin jelas bahwa itu tidak akan berlangsung, demi kepuasan pemerintah Kamboja. Sejumlah pengamat percaya dalam melakukan investigasi yang buruk, kantor Blunk telah menyerah pada tekanan. Pertanyaan yang juga terlontar adalah peran PBB dalam hal ini. Siegfried Blunk adalah petugas PBB dan memulai tugasnya enam bulan lalu setelah pendahulunya mengundurkan diri. Kantor Sekretaris Jenderal PBB di New York menolak menjawab pertanyaan tentang Blunk dan investigasinya dalam kasus ketiga.

Pekan lalu sumber terpercaya mengatakan Blunk mempertimbangkan menyampaikan keberatan terhadap poin-poin dakwaaan dari Jaksa Internasional Andrew Cayley. Hal itu setelah Cayley mengeluarkan sebuah pernyataan yang berisikan informasi yang cukup tentang kasus ketiga yang mengijinkan seseorang yang jadi korban kejahatan dalam kasus tersebut, dapat mengajukan gugatan ke tribunal.

Cayley juga menyerukan kantor Blunk untuk melakukan langkah-langkah awal, seperti mengajukan pertanyaan terhadap para tersangka di kasus ketiga dan mengkaji tempat kejadian. Hari Rabu (18/05) lalu Blunk meminta Cayley untuk menarik pernyataan itu dengan alasan hakim investigasi memandang informasi itu bersifat rahasia.

Clair Duffy, pemerhati dari Soros Open Society Justice Initiative mengatakan, sikap Blunk dapat merusak citra tribunal tersebut.

“Jaksa pembantu internasional bertindak independen dan mengemban tugas legal dalam mengidentifikasi perbedaan utama dalam investigasi kasus ketiga dan dalam mengupayakan aksi investigasi berikutnya."

Robert Carmichael/Dyan Kostermans

Editor: Hendra Pasuhuk