1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tugas Sulit Bagi Pemerintahan Baru

Jeanette Seiffert22 September 2013

Siapapun yang dalam pemilu 2013 terpilih menjadi kanselir sebagai kepala pemerintaham di Jerman, ia harus menuntaskan serangkaian masalah.

https://p.dw.com/p/19lqb
Foto: picture-alliance/ZB

Dalam kampanye memang dibicarakan hal banyak menyangkut politik, tapi tidak banyak politik diwujudkan. Banyak keputusan politik penting ditunda berbulan-bulan. Padahal tema itu kini semakin mendesak. Khususnya menyangkut tema politik luar negeri yang memainkan peranan sentral, yang berbulan-bulan lamanya didiamkan.

Krisis Euro

Krisis Euro hanya jeda sejenak. Itu sudah jelas. Kemungkinan, setelah usai pemilu, tema itu akan kembali menjadi kepala berita. Memang situasi di sejumlah negara Eropa yang dilanda krisis, kini agak membaik. Tapi, diperkirakan Yunani tidak akan bisa bangkit dengan kekuatan sendiri. Pasalnya utang negara itu amat tinggi, seluruhnya mencapai 300 Milyar Euro.

Menteri keuangan pemerintahan lalu, Wolfgang Schäuble (CDU) mengakui : "Yunani harus sekali lagi diberi program bantuan. Itu yang berulangkali disampaikan parlemen Jerman Bundestag kepada publik."

Spanien Demonstration gegen Sparkurs der spanischen Regierung
Aksi protes di Spanyol menentang rencana penghematan Uni Eropa.Foto: Reuters

Sejumkah institut riset ekonomi terkemuka menegaskan, negara-negara Uni Eropa harus memutuskan aksi bantuan baru bagi Yunani paling lambat akhir tahun ini. Ini merupakan pekerjaan rumah berat bagi pemerintahan baru Jerman.

Utang Dalam Anggaran Jerman

Situasi Jerman memang jauh lebih baik dibanding kebanyakan anggota Uni Eropa lainnya. Ekonomi bergulir, pendapatan dari pajak mencapai rekor tertinggi. Tapi, utang negara juga cukup tinggi, sekitar 2,1 trilyun Euro. Dan setiap tahun defisit anggaran terus naik.

Sejumlah negara bagian dililit utang tinggi. Banyak kota dan kawasan sebetulnya sudah bangkrut. Pada dasarnya, semua partai politik ingin mengubah hal itu.

Hanya bagaimana caranya? Menghemat lebih banyak? Atau menaikkan pajak? SPD dan Partai Hijau sudah mengumumkan, paling tidak warga yang berpenghasilan tinggi akan dituntut pajak lebih tinggi.

Sparschwein Euro Sparen Symbolbild Bundeshaushalt
Berhemat tapi di sektor apa?Foto: picture-alliance/dpa

CDU dan FDP sama sekali menolak kebijakan ini. Angela Merkel dalam debat televisi dengan penantangnya Peer Steinbrück menegaskan : "Rencana kenaikan pajak dari SPD dan Partai Hijau mengundang bahaya, situasi cukup baik saat ini justru akan memburuk, bukannya semakin mambaik".

Dalam waktu bersamaan partai-partai ingin mendapat anggaran lebih besar bagi proyek yang mereka favoritkan. CDU misalnya, menghendaki uang pensiun lebih tinggi bagi ibu yang memiliki anak. SPD dan Partai Hijau menghendaki anggaran lebih tinggi bagi pendidikan dan lebih banyak tempat di taman kanak-kanak. Partai kiri Die Linke menghendaki tunjangan sosial lebih besar.

Bagaimana Bisa Lebih Adil

Tema keadilan, juga akan memainkan peranan besar setelah pemilu parlemen. Di sini terdapat banyak hal yang belum tuntas. Yang paling penting: keadilan untuk memperoleh pendidikan. Setiap anak, harusnya memperoleh peluang yang sama.

Tapi kenyataannya saat ini jauh berbeda. Seorang siswa yang berasal dari keluarga terdidik, memiliki peluang lebih besar untuk lulus sekolah menengah, dibanding anak dari keluarga dengan pendidikan rendah.

Juga masalah keadilan dalam pengupahan, tetap berada di ranking paling atas. "Banyak orang yang bekerja sepanjang hari, tapi memperoleh upah amat kecil", ujar kandidat SPD Peer Steinbrück. Pertanyaannya kini : apakah harus ada aturan upah minimal yang berlaku di seluruh Jerman?

Tema Energi Masa Depan

Jerman memutuskan program reformasi energi dua tahun lalu. Banyak yang sudah dilakukan hingga kini. Saat ini sekitar 23 persen pasokan listrik diperoleh dari energi surya, instalasi turbin angin atau instalasi biogas. Target digantung tinggi. Hingga 2015 kuota energi terbarukan harus mencapai 35 persen.

Windräder und Stromleitung
Tarif energi terbarukan lebih mahal dibanding energi konvensional.Foto: picture-alliance/dpa

Namun masih ada sejumlah kendala. Tarutama kekurangan infrastruktur transmisi, berupa jaringan kabel listrik menuju ke lokasi dimana energi ini jutru diperlukan.

"Tak ada kemajuan", kritik ketua fraksi SPD Frank-Walter Steinmeier: Reformasi energi ibaratnya membentur tembok sebelum dimulai. "Selain itu, warga terus terbebani, karena listrik dari sel surya atau turbin angin sebagian dibiayai kenaikan harga yang harus dibayar oleh pelanggan. Juga makin hijau energinya, makin mahal tarifnya".

Masalah Pengungsi

Tema ini mencuat ke ranking atas agenda politik Jerman, seiring memburuknya krisis di Suriah. Ratusan ribu warga mengungsi dan sebagian mengharapkan bisa diterima di Jerman.

Grenzdurchgangslager Asylheim Friedland
Jerman dituntut mengubah politik suaka bagi pengungsi.Foto: picture-alliance/dpa

Untuk tahap pertama diterima 5.000 pengungsi. Kuota yang amat kecil dibanding jumlah penduduk Jerman keseluruhan. Tapi berkaitan dengan kuota itupun kini sudah muncul sengketa, yaitu: dimana mereka akan ditampung dan bagaimana kehidupan mereka di sana. Warga di berbagai kota kini juga sudah melakukan aksi menentang, karena di kawasan mereka terlalu banyak pengungsi dimukimkan di lokasi penampungan.

Masalah lainnya: pengungsi di Jerman dilarang bekerja dan hanya menerima uang tunjangan. Hal ini di masa lalu memicu aksi demonstrasi, pawai protes, bahkan disertai aksi mogok makan para pengungsi.