1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tukar-Menukar Agen antara AS dan Rusia

10 Juli 2010

Spionase antara AS dan Rusia rupaya tidak berhenti dengan lewatnya Perang Dingin. Akhir Juni lalu agen Rusia ditangkap di AS. Agar hubungan baik tidak terganggu, pertukaran agen dilakukan secepat mungkin.

https://p.dw.com/p/OFxr
Perwira dari satuan khusus kepolisian Rusia berjalan dekat sebuah kendaraan berlapis baja sebelum meninggalkan penjara Lefortovo, di mana Igor Sutyagin, yang dituduh mata-mata Barat, dipindahkan (08/07).Foto: AP

Tukar-menukar agen rahasia yang spektakuler antara AS dan Rusia selesai dilaksanakan. AS membebaskan 10 agen rahasia Rusia, dan Rusia memulangkan empat mata-mata AS. Sebuah pesawat yang disewa pemerintah di Washington dan mengangkut dua agen yang dibebaskan Rusia, tiba di AS Jumat malam (09/07).

Eric Holder Bildergalerie Kabinett
Menteri Kehakiman AS Eric HolderFoto: AP

Dua lainnya diturunkan di sebuah pangkalan militer di Oxfordshire, Inggris, di mana pesawat singgah. Sebelumnya, sebuah pesawat lainnya mengangkut 10 mata-mata Rusia, yang ditangkap di AS, ke Moskow. Pertukaran 14 agen rahasia tersebut diadakan di bandar udara Schwechat di Wina, Austria.

Berkaitan dengan penukaran itu Menteri Kehakiman AS, Eric Holder mengatakan, "Kami ingin memastikan bahwa kami melaksanakan pertukaran ini secepat mungkin, sehingga tidak ada dampak negatif yang berlarut-larut terhadap hubungan baik yang tumbuh kembali antara AS dan Rusia. Ini juga menjadi kehendak kedua belah pihak, dan saya pikir kami sudah sukses melaksanakannya."

Tidak Tampak di Muka Umum

Ketika pesawat yang membawa dua agen AS tiba di pelabuhan udara Dulles di Washington, sebuah konvoi mobil sudah siap untuk membawa mereka pergi. Awalnya, tidak ada pemberitahuan resmi tentang tibanya mereka, dan wartawan yang menunggu di lapangan terbang tidak dapat memberitakan apa pun, karena tidak ada yang tampak di muka umum.

Russland Spionage Physiker Igor Sutjagin wegen Hochverrat verurteilt
Igor Sutyagin, pakar nuklir dan peneliti di bidang persenjataan berdiri di belakang terali besi ketika mendengarkan pembacaan hukuman penjara 15 tahun atas tuduhan spionase di pengadilan Moskow (07/04/2004).Foto: AP

Menurut harian "Washington Post", seorang tersangka agen dinas rahasia AS, CIA, yang juga menjadi pakar nuklir, Igor Sutyagin memutuskan untuk turun dari pesawat di Inggris. Sutyagin, yang dituduh menyerahkan informasi rahasia tentang kapal selam Rusia kepada sebuah perusahaan Inggris, telah mendekam selama 11 tahun di sebuah penjara di Rusia utara. Sergej Skripalj, yang dulunya agen dinas rahasia Uni Sovyet, KGB, juga memutuskan untuk tetap berada di Inggris. Ia dijatuhi hukuman di Rusia, karena dituduh menjadi agen dinas rahasia Inggris.

Harian "Washington Post" melaporkan lebih lanjut, salah seorang dari mata-mata yang tiba di AS adalah Alexander Saporoshski. Ia dulunya agen berkedudukan tinggi dalam KGB dan pernah mendapat tanda jasa. Agen kedua adalah Gennade Wassilenko, yang ditangkap tahun 2005 ketika berusia 85 tahun.

Pernyataan Bersalah

Keempat pria tersebut sebelumnya menyatakan diri bersalah melalui sebuah surat. Mereka kemudian diberi pengampunan oleh pemerintah Rusia. 10 Agen Rusia yang ditangkap di AS juga mengaku bersalah dalam sebuah pengadilan di New York, sebelum mereka diterbangkan ke Wina. Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan, anak-anak para agen tersebut sebagian telah meninggalkan AS secara terpisah dari orang tuanya. Sebagian lainnya akan menyusul.

Superteaser NO FLASH USA Russland Spionage
Sketsa jalannya pengadilan yang menunjukkan beberapa dari 10 agen Rusia yang ditangkap di AS.Foto: AP

Sepuluh mata-mata Rusia tersebut ditangkap akhir Juni lalu, setelah diamati selama bertahun-tahun. Dua pekan sebelumnya, pemerintah AS telah mulai merencanakan tukar-menukar agen, demikian laporan "Washington Post". Moskow kemudian mendapat daftar nama-nama agen yang dibebaskan.

Menurut laporan terakhir kantor berita AFP, keluarga pakar nuklir Igor Sutyagin, salah satu tersangka agen yang turun dari pesawat di Inggris, menyatakan kekhawatiran. Sejak diberitakan tiba di Inggris Jumat kemarin (09/07), Sutyagin belum mengontak keluarganya sama sekali. Pengacara keluarganya kini menyatakan keraguan, bahwa Sutyagin benar-benar dibebaskan.

Marjory Linardy/afp/dpa/dw

Editor: Christa Saloh