1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tuntutan Penyelidikan Internasional bagi Kirgistan

20 Juni 2010

AS menambah bantuannya bagi Kirgistan dan menuntut adanya penyelidikan internasional atas kerusuhan berdarah di propinsi di selatan Kirgistan. Itu disampaikan utusan AS Robert Blake di ibukota Bishkek.

https://p.dw.com/p/NxeH
Bendera Kirgistan dikibarkan setengah tiang di Osh, Rabu (16/06), menandai tiga hari berkabung nasional.Foto: AP

Utusan khusus AS untuk Asia Tengah mengadakan pembicaraan dengan pemimpin pemerintahan transisi, Roza Otunbayeva serta anggota kabinet sementara lainnya. Blake menyatakan prihatin dengan kerusuhan berdarah yang terjadi di Kirgistan selatan.

Dalam konferensi pers setelahnya Blake mengatakan, ia telah menekankan bahwa pemerintah harus dapat mengendalikan situasi sesegera mungkin, sehingga kekerasan dapat dihentikan dan bantuan bisa diberikan kepada pengungsi yang sebagian besar warga Uzbek.

Rosa Otunbayeva Präsidentin Kirgistan Kirgisien Kirgisistan Kyrgyzstan
PM sementara Roza OtunbayevaFoto: AP

Komisi Penyelidik Internasional

Ia memuji rencana pemerintah transisi untuk menyelidiki awal mula kerusuhan di Osh dan Jalal Abad. Tetapi ia menambahkan, bahwa penyelidikan seperti itu sebaiknya dilengkapi penelitian komisi internasional. Sebagai alasannya Blake mengatakan, pengungsi Uzbek tidak dapat memberikan keterangan kepada penyelidik dari Kirgistan, yang wewenangnya hanya terbatas pada negara itu saja.

Blake juga membenarkan rencana pemberian bantuan kemanusiaan dari negaranya. AS akan menyediakan dana 32 juta Dollar untuk pembangunan kembali dan stabilisasi keadaan. Bantuan berikutnya kemungkinan akan segera diberikan. Bantuan itu termasuk sekitar lima juta Dollar untuk program khusus badan urusan pengungsi PBB, UNHCR, Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit Merah.

Kirgisistan Rücktritt Kurmanbek Bakijew
Presiden yang digulingkan Kurmanbek BakiyevFoto: AP

Ancaman Penutupan Manas

Dalam laporan media dikatakan, pemerintahan transisi telah mengancam akan menutup markas militer AS di Manas, jika Inggris tidak mengekstradisi Maxim Bakiyev, anak presiden yang digulingkan, Kurmanbek Bakiyev. Kirgistan telah mengajukan ekstradisi tersebut. Maxim Bakiyev diduga membiayai kerusuhan di selatan negara itu. Blake menyatakan, dalam pembicaraannya dengan pemerintahan sementara, ancaman ini tidak disinggung. Ia menambahkan, negaranya sangat menghargai dukungan pemerintah Kirgistan bagi Manas, yang penting untuk penempatan militer AS di Afghanistan.

Flüchtlingslager Kirgistan Kirgisistan Kirgisien
Seorang warga Uzbek berjalan di kamp pengungsi yang baru didirikan di dekat kota Andijon, Uzbekistan.Foto: AP

Ketika ditanya seorang wartawan, apakah kerusuhan berdarah di Kirgistan selatan dapat memicu konflik lebih besar lagi di daerah itu, Blake mengatakan, ia tidak mau berspekulasi. Ia menekankan, pemerintah Uzbekistan bersikap konstruktif dan melakukan segalanya untuk mengurus pengungsi.

Blake telah mengunjungi kamp pengungsi di Uzbekistan sebelum ke Bishkek. Sekitar 100.000 warga Uzbek melarikan diri ke negara tetangga setelah meletusnya kerusuhan di Osh dan Jalal Abad, Jumat 11 Juni lalu. Sekarang pemerintah Uzbekistan telah menutup perbatasan dengan Kirgistan.

Esther Hartbrich / Marjory Linardy

Editor: Luky Setyarini