1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Turki: ISIS Pelaku Serangan Bom Ankara

12 Oktober 2015

Pemerintah Turki menuding ISIS sebagai pelaku serangan di Ankara yang menewaskan lebih 100 orang dan lukai 250 lainnya. Kelompok oposisi sebaliknya tuding pemerintah gagal jamin keamanan rakyat.

https://p.dw.com/p/1GmjT
Türkei Unruhen bei Kurden-Demonstration in Istanbul
Foto: picture-alliance/dpa/S. Suna

PM Turki Ahmed Davutoglu menuding (Islamic State) ISIS sebagai tersangka kuat pelaku serangan di Ankara Sabtu (10/10) lalu yang menewaskan hampir 100 orang dan lukai 250 lainnya. Serangan terhadap aksi protes damai kelompok aktivis Kurdi itu memicu ketegangan baru antara pemerintah Turki dengan kelompok militan Kurdi. Kelompok oposisi juga menuding pemerintah gagal menjamin keamanan rakyat.

PM Turki ini mengungkapkan, penyidik sedang mendalami nama seorang pelaku serangan, yang mengarah pada ISIS. Davutoglu secara diplomatis juga menegaskan, selain menuding Islamic State sebagai tersangka pelaku utama serangan bunuh diri ganda itu, pemerintah di Ankara juga menyidik kelompok partai buruh Kurdi-PKK dan kelompok revolusi rakyat Kurdi DHKP-C. Dalam waktu bersamaan ia juga menepis tudingan kelompok oposisi, bahwa dinas intelejen atau keamanan Turki gagal.

Sejauh ini tidak ada kelompok yang mengakui bertanggung jawab atas serangan bom di Ankara itu. Namun harian Hurriyet melaporkan, modus serangan maut itu mirip dengan serangan bunuh diri di Suruc, kota perbatasan Turki ke Suriah akhir bulan Juli silam yang menewaskan 33 aktivis perdamaian Turki dan Kurdi. Namun para aktivis Kurdi justru menuduh para pendukung Erdogan yang berada di balik serangan Ankara hari Sabtu silam.

Türkei Terroranschlag Selbstmordanschlag Ankara Beerdigung
Pemakaman para korban serangan teror Ankara.Foto: Getty Images/G. Tan

Sejauh ini presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bersikap menahan diri terkait serangan itu. Orang kuat Turki yang biasanya amat vokal itu, dilaporkan Senin (12/10) ini akan menggelar pertemuan tertutup dengan kepala dinas intelejen Hakan Fidan dan komandan panglima militer Huklusi Akar. Terkait eskalasi ketegangan politik di Turki pasca serangan bom Ankara, itu sekjen NATO mengimbau pemerintah Turki untuk bereaksi proporsional.

Pemerintah Turki mengumumkan tidak akan mengundurkan waktu pemilihan umum yang direncanakan digelar 1 November mendatang. Militer Turki juga melanjutkan serangan udaranya ke target yang disebut posisi militan Kurdi, yang sudah menyatakan menggelar gencatan senjata menjelang digelarnya pemilu.

as/ml (rtr, afp,dpa,ap)