1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ubah Citra Indonesia Sebagai Mitra Bisnis di Hannover Messe

Anggatira Gollmer
26 September 2019

Indonesia sebagai mitra resmi pameran industri Hannover Messe 2020 semakin intensifkan persiapan. Akhir Oktober akan diumumkan nama 100 perusahaan Indonesia yang akan berpartisipasi dalam ajang bergengsi ini.

https://p.dw.com/p/3QGY7
Dubes RI untuk Jerman Arief Havas Oegroseno dan CEO Hannover Messe Dr. Jochen Köckler
Dubes RI untuk Jerman Arief Havas Oegroseno dan CEO Hannover Messe Dr. Jochen KöcklerFoto: DW/A. Gollmer

Hannover Messe adalah pameran industri terbesar di dunia, dengan 6000 peserta pameran serta lebih dari  200.000 pengunjung dari 100 negara. Tema pameran tahun depan adalah transformasi industri dengan fokus komputerisasi mesin untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan.

Indonesia terpilih menjadi negara mitra resmi pameran industri yang akan berlangsung bulan April 2020 di kota Hannover, Jerman. Indonesia mengikuti jejak negara-negara seperti Amerika Serikat, Meksiko, Polandia dan Swedia yang pernah jadi negara mitra utama. “Making Indonesia 4.0.” yang digalakkan pemerintah Indonesia ditonjolkan di Hannover Messe, dengan titik berat bidang otomotif, elektronik, tekstil, kimia, makanan dan minuman.

“Dengan Indonesia kami akan membangun kontak-kontak bisnis baru dengan sebuah negara besar berpopulasi muda dengan banyak inovasi baru yang akan datang,” ujar Dr. Jochen Köckler, CEO Hannover Messe.

Ubah citra Indonesia jadi lokasi berbisnis

Duta Besar RI untuk Jerman Arief Havas Oegroseno menilai, terpilihnya Indonesia sebagai mitra dalam pameran Hannover Messe 2020 sebagai kesempatan baik untuk menempatkan Indonesia ke dalam peta industri dan perdagangan Jerman serta internasional. 

Berlin Pressegespräch Hannover Messe 2020 Partnerland  Indonesien
"Making Indonesia 4.0." juga ditonjolkan dalam pameran industri terbesar di duniaFoto: DW/A. Gollmer

Dubes RI di Jerman juga mengharapkan, dengan begitu Indonesia bisa lebih diekspos kepada perusahaan-perusahaan kecil dan menengah di seluruh penjuru Jerman yang berpotensi menjadi mitra bisnis Indonesia. Lebih dari 90 persen pelaku ekonomi Jerman adalah perusahaaan kecil dan menengah ( UKM) yang dikenal sebagai 'Mittelstand'. Tidak seperti perusahaan-perusahaan multinasional Jerman seperti Audi, Mercedes atau Siemens, para pengusaha UKM itu  belum kenal Indonesia dengan baik.

“Kami ingin menunjukkan di Hannover Messe, bahwa Indonesia lebih dari sekedar tempat untuk berlibur. Indonesia juga tempat untuk melakukan bisnis,” tegas dubes Oegroseno di Berlin. 

Kesempatan menjadi mitra resmi Hannover Messe juga akan digunakan untuk mengundang perusahaan-perusahaan Indonesia agar berinvestasi di Jerman. Tujuannya adalah supaya kedua negara menjadi mitra yang sejajar dan seimbang. Saat ini ada sembilan perusahaan indonesia yang berinvestasi senilai 200-300 juta euro dJerman, antara lain di sektor energi ramah lingkungan, ekonomi digital dan pariwisata. 

Persiapan intensif 

Menyusul diumumkannya kemitraan dengan Indonesia April lalu, persiapan pameran tahun depan terus diintensifkan. Dubes Arief Havas Oegroseno menyatakan optimis menyangkut persiapan di Indonesia. “Kami terus menerus berkomunikasi dengan (penyelenggara) Deutsche Messe dan mereka secara berkala ke Indonesia untuk antara lain ikut proses kurasi. Di tingkat pemerintahan juga sudah siap dan ini ditangani oleh kementerian perekonomian,” ujarnya di Berlin.

Awal Oktober CEO Hannover Messe Dr. Jochen Köckler beserta kepala pemerintahan negara bagian Niedersachsen Stephan Seil akan berada di Jakarta untuk menghadiri kickoff kemitraan dengan Hannover Messe.

Berlin Pressegespräch Hannover Messe 2020 Partnerland  Indonesien
Transformasi industri menjadi titik berat Hannover Messe 2020Foto: DW/A. Gollmer

Persiapan untuk ajang terkemuka ini dilakukan dengan menyatukan kekuatan bersama, demikian Köckler. Pria yang sangat terkesan dengan luas wilayah dan demografi Indonesia ini mengatakan, “Kami menyediakan panggungnya dan terserah negara mitra bagaimana ini akan digunakan. Yang penting adalah, bahwa pesan dari negara tersebut jelas tersampaikan.” 

Namun pihak Hannover Messe sebagai penyelenggara juga mendampingi Indonesia denganmenyediakan saran-saran strategis berdasarkan pengalaman mereka di tahun-tahun lampau. Pameran industri Hannover Messe digelar perdana pada tahun 1947.

Proses kurasi perusahaan sedang berjalan

100 perusahaan Indonesia dari sektor industri manufaktur direncanakan akan mengikuti pameran Hannover Messe pada bulan April 2020. Keputusan akan diumumkan akhir Oktober mendatang. Alokasi tersendiri juga akan disediakan untuk perusahaan startup. 

Startup-startup Indonesia yang aktif di bidang bisnis digital menyatakan ingin lebih diekspos untuk memperluas jaringan antara Indonesia dan Jerman secara keseluruhan. Saat ini sudah ada kerjasama erat antara ekosistem startup Jakarta dan Berlin. 

“Ada banyak anak muda dinamis di bisnis startup dan pemrograman, yang sudah sukses di bagian dunia yang lain. Semoga mereka juga akan menarik kerja sama dan investasi dari Jerman,” tutur dubes Oegroseno.

Pada pameran tahun depan Indonesia akan mendapatkan jatah tempat sekitar 2000 sampai 3000 meter persegi. Sedangkan keseluruhan pameran berukuran 200.000 meter persegi. Stan Indonesia akan ditempatkan di Hall 21 yang diperuntukkan untuk Bisnis dan Pasar Global. Beberapa paviliun Indonesia kemungkinan juga akan ditempatkan di Hall Otomatisasi dan ekosistem digital. 

Pameran Hannover Messe akan berlangsung selama lima hari, dari tanggal 20 sampai 24 April 2020. Presiden Joko Widodo beserta kanselir Merkel dijadwalkan akan menghadiri pembukaan pameran.
 

ag/as