1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

160810 EU Katastrophen

17 Agustus 2010

Apakah bantuan disalurkan UE untuk korban bencana banjir di Pakistan terlampau sedikit? Bagaimana dengan kapasitas bahan bantuan yang tersedia di UE?Tidak optimal, demikian papar UE sendiri.

https://p.dw.com/p/OpRw
Kristalina Georgiewa asal Bulgaria adalah ketua baru komisi urusan bantuan bencana UEFoto: Weltbank

Penjernihan air minum, bahan makanan, akomodasi, selimut, bantuan medis. Uni Eropa sudah memberikan bantuan yang cukup banyak bagi korban bencana banjir di Pakistan, demikian juru bicara Komisi UE Ferran Tarradellas Espuny:

„Komisi UE adalah donor bantuan terbesar bagi korban di Pakistan. Sebanyak 40 juta Euro telah kami sediakan bagi Pakistan. UE bukan hanya donor terbesar, akan tetapi juga organisasi yang pertama yang mengucurkan dana untuk bantuan kemanusiaan bagi korban bencana.“

Sebenarnya lebih banyak lagi yang dapat dilakukan untuk membantu korban bencana di Pakistan, dinyatakan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy. Ia juga menambahkan, bahwa setelah Haiti dan kebakaran hutan di Rusia, kini UE harus menerima konsekuensinya dan saatnya untuk menyediakan dana khusus untuk bencana seperti itu.

Demikian tulis Sarkozy dalam suratnya yang ditujukan kepada Ketua Komisi UE Jose Manuel Barroso. Juru bicara komisi memaparkan bahwa tema tersebut ditangani dengan sangat serius. Hal ini terlihat dari upaya Barroso yang telah membentuk sebuah komisi yang mengurusi bantuan bencana dan telah mengangkat ketuanya. Ketika menerima tanggung-jawab sebagai ketua komisi, Kristalina Georgiewa asal Bulgaria menekankan akan meningkatkan komponen Eropa dalam bantuan bencana. Kristalina Georgiewa:

„Kita tahu, bahwa banjir besar seperti di Pakistan tidak hanya terjadi sekali dalam satu abad. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk menciptakan sebuah landasan bagi bantuan bencana UE yang lebih terstruktur dan kuat.“

Sebuah landasan, yang dapat menunjukkan kekurangan dalam kapasitas bantuan bencana dan sekaligus mengisinya. Demikian ketua komisi bantuan bencana UE. Sampai saat ini bantuan UE hanya tertuju pada koordinasi. Di pusat pemantau dan informasi Eropa MIC di Brussel, Belgia, seluruh pegawai sibuk mencari tahu apa saja yang diperlukan warga Pakistan dan negara mana memiliki bahan bantuan atau tenaga bantuan yang dapat dikerahkan.

UE sendiri belum memiliki kapasitas atau peralatan sendiri untuk bantuan bencana. Karena selama ini ada beberapa negara anggota yang masih menghalanginya. Tetapi, sejak tahun 2007 UE memiliki dua helikopter pemadam kebakaran, walaupun hanya sewaan. Namun sudah ada proyek pilot lainnya yang telah dilancarkan.

Mengenai soal, apakah UE perlu membentuk sebuah komisi untuk perlindungan sipil, masih belum terselesaikan. Namun, seusai musim libur panas nanti, demikian juru bicara komisi UE, ketua komisaris untuk urusan bantuan bencana Georgiewa akan memperkenalkan konsepnya.

Andreas Reuter / Andriani Nangoy

Editor: Yuniman Farid