1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Uji Coba Roket Korut Berhasil

22 Juni 2016

Korea Utara mengadakan dua tes senjata berat berupa rudal jarak menengah hari ini. Roket capai jarak yang lebih jauh dari roket-roket yang diluncurkan selama ini.

https://p.dw.com/p/1JBBu
Nordkorea Rakete Test
Foto: picture alliance/Yonhap

Militer Korea Selatan menyatakan, kedua roket tampaknya roket Musudan berjarak menengah. Roket kedua diluncurkan hanya beberapa jam setelah roket pertama. Roket pertama tampaknya gagal, sementara roket kedua terbang sekitar 400 km, dan tampaknya merupakan uji coba paling efektif selama ini.

Tidak jelas apakah peluncuran kedua bisa dinilai sukses, dan bagaimana penerbangan roket itu berakhir. Tetapi jarak yang berhasil ditempuh lebih dari setengah jarak dari Korea Utara ke pantai barat daya pulau utama Jepang, Honsu.

Misil mencapai ketinggian 1000 km. Itu menunjukkan kemajuan dalam upaya pengembangan peluru kendalinya. Demikian dikatakan Menteri Pertahanan Jepang Gen Nakatani di depan wartawan. Ia menambahkan, dengan demikian ancaman terhadap Jepang semakin meningkat.

Misil pertama diluncurkan dari pantai timur di dekat kota Wonsan, kata pejabat Korea Selatan. Itu juga lokasi di mana sejumlah uji coba misil jarak menengah sebelumnya diadakan. Militer AS yang mendeteksi dua misil tersebut dari pusat komandonya di Pasifik mengatakan, kedua roket jatuh ke laut di wilayah Jepang.



Pelanggaran peringatan internasional

Peluncuran roket oleh Korea Utara adalah tindakan melawan peringatan internasional dan serangkaian resolusi Dewan Keamanan PBB, yang melarang negara itu untuk menggunakan teknologi misil balistik. Resolusi PBB ditolak Pyongyang yang menganggap PBB ikut campur dan melanggar kedaulatan negaranya.

Selain roket terakhir, peluncuran lima roket dalam bulan-bulan terakhir gagal. Misil yang diuji direncanakan untuk bisa terbang lebih dari 3000 km dan secara teoretis bisa mencapai semua bagian Jepang dan Guam, yang masuk wilayah AS.

Symbolbild Kim Jong Un
Kim Jong Un, Presiden Korea UtaraFoto: Getty Images/AFP/KNS

Jeffrey Lewis dari Institut Middlebury untuk Studi Internasional mengatakan, rudal biasanya ditembakkan dari sudut tertentu untuk memaksimalkan jarak yang bisa ditempuh. Ketinggian penembakan misil yang dipilih bisa jadi taktik untuk menghindari wilayah terbang Jepang. Ia mengatakan, itu bisa jadi petunjuk, misil berfungsi baik.



Provokasi serius

Menteri Pertahanan Jepang Gen Nakatani menyatakan, peluncuran toket terakhir yang diadakan Korea Utara adalah provokasi serius dan tidak bisa ditolerir. Jepang menyatakan akan memberikan protes keras karena langkah negara komunis itu melanggar resolusi PBB.

Sementara itu Korea Selatan mengatakan, pertemuan keamanan nasional akan diadakan Rabu untuk mendiskusikan peluncuran roket tersebut. Kantor berita Korea Selatan Yonhap, mengutip keterangan pemerintah dan melaporkan, Korea Utara menggerakkan misil jarak menengah menuju pantai timurnya. Sebagai reaksi, Jepang mengadakan persiapan militer.

Diperkirakan Korea Utara punya hampir 30 roket Musudan. Menurut pemerintah, roket pertama kali dikerahkan sekitar tahun 2007. Tetapi uji coba baru mulai diadakan April lalu.

ml/vlz (rtr, ap)

Infografik Atomsprengköpfe weltweit Englisch
Negara-negara pemilik kepala nuklir