1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

270410 Russland Ukraine Hrischtschenko

28 April 2010

Rusia dan Ukraina menyetujui perjanjian di bidang energi dan militer. Banyak pihak menganggap, Ukraina membuang kesempatannya menjadi anggota Uni Eropa. Di Bonn Menlu Ukraina mencoba menjelaskan keputusan ini.

https://p.dw.com/p/N8qZ
Menteri Luar Negeri Ukraina Konstantin GryshchenkoFoto: AP

Dengan perjanjian kerjasama ini, Armada Laut Hitam Rusia boleh mempertahankan pangkalannya di Semenanjung Krim untuk 25 tahun ke depan. Dan terpenuhilah harapan Rusia. Sebaliknya, Ukraina mendapat potongan harga 30% dari pasokan gas bumi Rusia. Keringanan sekitar 40 miliar Dolar bagi kas negara yang menderita akibat krisis global.

Menlu Konstantin Gryshchenko mengomentari perjanjian yang diperdebatkan itu, "Perjanjian yang sangat penting. Di bawah pemerintahan sebelumnya ada perjanjian dengan Rusia, Januari 2009, yang dampaknya sangat berat bagi perekonomian Ukraina. Sebelum kontrak yang sekarang, harga gas untuk Ukraina lebih tinggi daripada untuk Jerman.“

Bagi Menlu Gryshchenko bukan hanya ekonom yang terancam bahaya tapi juga keseluruhan stabilitas Ukraina. Potongan harga gas bumi merupakan keringanan nyata bagi industri berat yang berperan penting di Ukraina. Dan secara tidak langsung membatasi defisit anggaran negara sehingga Badan Moneter Internasional bisa melanjutkan pengucuran kredit yang sempat dihentikan. Situasi saling menguntungkan, yang baik bagi kepentingan Ukraina, kata Gryshchenko.

Namun menurut para pengritik, perjanjian itu memperbesar ketergantungan terhadap Rusia. Banyak ahli hukum ragu, perjanjian itu sejalan dengan konstitusi Ukraina. Menjelang voting tentang perjanjian militer dan energi dengan Rusia, gedung parlemen di Kiev dilempari telur dan bom asap.

Menlu Gryshchenko memperkirakan, para anggota parlemen akan segera kembali tenang. Perjanjian yang diributkan itu juga berdampak positif dimana Presiden Yanukovich bisa menepati janjinya di masa kampanye, yaitu menaikkan pensiun dan upah minimum.

Pada pertemuan dengan para Menlu dari Perancis, Polandia dan Jerman di Bonn, Gryshchenko hanya bisa memberitakan yang baik-baik. Bagi Ukraina, semua negara sangat penting, juga Jerman.

"Jerman memiliki kekuatan ekonomi terbesar, punya bobot politis dalam perundingan internal Uni Eropa. Jerman juga berpengaruh kuat pada politik timur Uni Eropa, dan menjalin hubungan sangat baik dengan Rusia. Sejauh ini Jerman bisa menjadi panutan bagi kami tentang bagaimana mengelola hubungan dengan tetangga-tetangga terbesar kami,“ disampaikan Konstantin Hrischtschenko.

Bagaimana interaksi antara Ukrania dan Rusia berkembang, akan terlihat sendiri nanti. Juga apakah perjanjian energi dan militer antara kedua negara berdampak positif atau negatif.

Petra Nicklis/Renata Permadi

Editor: Yuniman Farid