1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ukraina Persiapkan Militernya

4 Juli 2014

Presiden Petro Poroshenko (Kamis, 03/07) mengangkat menteri pertahanan dan jenderal baru. Sementara itu tentaranya terus memerangi pemberontak di Ukraina timur.

https://p.dw.com/p/1CVai
Ukraine Soldaten am Checkpoint bei Slowjansk 03.07.2014
Foto: Reuters

Ukraina ambil langkah berikutnya untuk membenahi militer, saat bentrokan terus terjadi di daerah timur negara itu, walaupun Amerika Serikat dan Jerman telah menekan Rusia untuk memaksa pemberontak di Ukraina timur agar menghentikan serangan. Menteri pertahanan baru Valeriy Geletey (46) segera bersumpah akan memberikan pukulan keras kepada pemberontak. Mantan komandan polisi itu mengatakan, ia yakin Ukraina akan menang.

Pasukan Ukraina yang didukung tank-tank serta jet tempur telah meningkatkan aksi mereka sejak gencatan senjata gagal mengakhiri kekerasan selama 11 pekan yang sejauh ini telah mengakibatkan 460 orang tewas.

Tapi militer yang tidak terlatih dan tidak punya perlengkapan baik mengalami banyak kesulitan dalam menghadapi milisi pemberontak. Barat dan pemerintah di Kiev menuduh milisi mendapat dukungan senjata dan dana dari Rusia. Tuduhan itu selalu ditampik Presiden Rusia Vladimir Putin.

Pertempuran terus berlangsung

Menurut penjaga perbatasan, sembilan tentara cedera Kamis (03/07) ketika mortir ditembakkan ke daerah yang sebelumnya sudah direbut kembali Ukraina. Beberapa orang bersenjata juga menembak mati tiga polisi Ukraina dan melukai seorang lainnya di kota Donetsk yang dikuasai pemberontak. Pemerintah daerah mengatakan, sedikitnya seorang penduduk kota Kramatorsk, Ukraina timur, dibunuh dalam serangan pemberontak. Serangan menyebabkan para pekerja pabrik peralatan berat meminta pemberhentian pekerjaan untuk sementara.

Presiden Perancis Francois Hollande dan Kanselir Jerman Angela Merkel meminta Putin untuk membantu mengorganisir pertemuan berikutnya dari apa yang disebut Grup Kontak akhir pekan ini (05-06/07). Kantor kekanseliran Jerman juga mengatakan, Merkel telah berbicara lewat telefon dengan Presiden Barack Obama. Kedua pemimpin pemerintahan itu bersama-sama menekankan kepada pemimpin Rusia akan pentingnya gencatan senjata sesegera mungkin antar kedua pihak yang berperang, dan gencatan senjata harus diawasi wakil kedua belah pihak.

ml/ap (afp, dpa, ap)