1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Flu Babi Ukraina

24 November 2009

Di Ukraina, hanya dalam waktu singkat tercatat lebih dari 100 kasus kematian akibat flu babi. Dan baru beberapa hari kemudian didapatkan kepastian, bahwa Ukraina terserang wabah flu babi.

https://p.dw.com/p/KaAt
Warga dengan masker pelindung di jalanan kota KievFoto: RIA Novosti

Sudah sejak beberapa bulan Organisasi Kesehatan Dunia WHO menyebutnya sebagai pandemi. Hampir tidak satu pun kawasan di dunia yang bebas dari virus berbahaya A (H1N1) yang lebih dikenal sebagai flu babi. Meskipun demikian, ketika virus itu mencapai Ukraina, warga di negara di timur Eropa itu merasa terkejut. Setelah dilaporkannya kasus kematian pertama akibat flu babi, hanya beberapa jam kemudian semua obat-obat demam di apotik habis terjual. Masker pelindung hidung dan mulut tiba-tiba menjadi barang langka, bahkan sampai tidak mencukupi untuk kebutuhan para dokter.

Tapi skandal sesungguhnya adalah pada saat pandemi itu pecah, tidak ada satu pun laboratorium di Ukraina yang sanggup melakukan diagnosa virus A H1N1. Sampel-sampel harus dikirim dulu ke London, Inggris. Baru beberapa hari kemudian pusat laboratorium di Kiev mampu menyiapkan diri untuk hal itu. Demikian dikatakan pimpinan biro WHO di Kiev Ihor Pokanewxtsch.

Keraguan bahwa pemerintah Ukraina mampu mengatasi wabah tersebut bahkan dimiliki oleh Presiden Viktor Yustschenko sendiri. Ia meminta bantuan segera dari seluruh dunia: dari seluruh negara tetangga, Uni Eropa, Amerika Serikat dan bahkan dari Pakta Pertahanan Atlantik Utara NATO. Negara tetangga Polandia, yang mula-mula menyalurkan bantuan. Mereka mengirimkan masker pelindung mulut dan hidung serta peralatan higienis, dan juga terutama laboratorium bergerak dan para pakar yang dapat mendiagnosa virus A H1N1.

Masalah wabah flu babi cepat berkembang menjadi tema politis. Apalagi Januari 2010 mendatang, Ukraina akan menggelar pemilihan presiden. Namun meskipun situasi yang demikian kritis, tokoh-tokoh politik yang terlibat persaingan di negara itu tidak dapat mengatasi sengketanya. Presiden Viktor Yushchenko menyalahkan rivalnya Yulia Tymoshenko melakukan kecerobohan kriminal, karena perdana menteri itu mengundang puluhan ribu pendukungnya dari kawasan yang dilanda pandemi flu babi ke ibukota Kiev untuk aksi demonstrasi besar-besaran. Sebagai reaksi atas tuduhan itu Tymoshenko menilai Viktor Yushchenko yang memblokir keputusan pemerintah sehingga situasi akibat wabah itu menjadi demikian kritis.

Kenyataannya adalah warga Ukraina merasa digiring ke dalam situasi pandemi flu babi. Kepercayaan terhadap pelayanan kesehatan di negara itu, yang sejak masa Uni Sovyet hampir tidak berfungsi dan mengalami krisis keuangan yang kronis, merupakan kartu mati. Baru beberapa pekan sebelumnya, para penanggung jawab untuk hal itu yakin, Ukraina dapat lolos dari wabah flu babi. Dan vaksinasi melawan flu babi tidak masuk perhitungan pemerintah di Kiev, karena terlalu mahal. Kini puluhan ribu warga Ukraina menderita demam, dan sebagian besar menurut perkiraan para pakar, mereka terjangkit demam akibat flu babi. Hanya dengan imunisasi massal situasinya dapat ditanggulangi, demikian pakar WHO Ihor Pokanewytsch.

Pemerintah di Kiev kini juga menjanjikan menyediakan vaksin flu babi, tapi hal itu akan memakan waktu lama. Dan dapatkah mereka membayarnya? Saat ini kondisi Ukraina benar-benar terpuruk akibat krisis ekonomi global dan kekurangan dana. Oleh sebab itu Organisasi Kesehatan Dunia WHO sudah menyerukan bantuan humaniter untuk pandemi flu babi di Ukraina.

Eugen Theise/Liliya Grischko

Editor: Yuniman Farid