1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ulama Yusuf al-Qardhawi ditolak Masuk Prancis

26 Maret 2012

Presiden Nicolas Sarkozy, Senin (26/03) mengatakan bahwa ulama terkenal dan berpengaruh Yusuf al-Qardhawi tidak akan diterima di Prancis. Ulama beken itu juga pernah dilarang masuk Inggris dan Amerika.

https://p.dw.com/p/14SEE
Ulama beken Yusuf al-Qardhawi ditolak masuk ke PrancisFoto: picture-alliance/dpa

Ulama sunni itu sebelumnya diundang bulan depan oleh Persatuan Organisasi Islam yang ada di Prancis. “Saya sudah mengatakan sendiri kepada emir Qatar bahwa laki-laki ini (Qardhawi-red) tidak diterima di wilayah Republik Prancis” kata Sarkozy.

Menurut rencana, Qardhawi akan menghadiri kongres Persatuan Organisasi Islam UOIF yang berlangsung di Le Bourget, yang terletak di dekat paris pada 6 April mendatang, bersama ulama terkenal lainnya asal Mesir Mahmud al-Masri.

Qardhawi yang merupakan pembawa acara terkenal di stasiun televise satelit Al Jazeera, selama ini mendukung Revolusi Arab yang berlangsung di Tunisia, Mesir dan Libya. Ia juga telah melakukan upaya penggalangan dana untuk membantu kelompok oposisi Suriah dalam menghadapi rejim Bashar al-Assad.

“Saya katakan bahwa ada sejumlah orang yang telah diundang ke kongres ini, dan mereka yang memiliki atau ingin mengambil posisi yang tidak sesuai dengan Republik ini, tidak akan diterima” kata Sarkozy.

Qardhawi selama ini dikenal memiliki hubungan dekat dengan para pimpinan kelompok Islamis Mesir Ikhwanul Muslimin, yang kini berkuasa di negeri tersebut. Tahun 1960an Qardhawi dipaksa meninggalkan negara itu di bawah rejim Gamal Abdul Nasser yang menjatuhkan tangan besi kepada kelompok Islamis.

Tahun 2008 Qardhawi juga dilarang masuk ke Inggris, karena ceramahnya yang anti Yahudi dan homoseksual. Di Amerika, ulama terkenal ini dilarang masuk sejak tahun 1999.

Andy Budiman/ afp

Editor: Hendra Pasuhuk