1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Umar Patek Ditangkap di Pakistan

30 Maret 2011

Setelah menjadi buron sekitar 10 tahun, tokoh kasus bom Bali pertama tahun 2002 yang menewaskan sedikitnya 200 orang, Umar Patek dilaporkan tertangkap di Pakistan.

https://p.dw.com/p/10kGd
Foto: DW-Montage

Kepolisian Indonesia telah mengirim tim gabungan untuk memastikan kabar penangkapan buronan utama bom Bali 2002, Umar Patek, di Pakistan. Juru bicara Mabes Polri Anton Bahrul Alam mengakui, polisi berupaya membawa pulang tokoh penting di balik sejumlah aksi serangan kelompok teroris di Indonesia itu. Namun semuanya masih tergantung otoritas Pakistan.

Menurut peneliti terorisme dari International Crisis Group (ICG), Sidney Jones, rencana polisi memboyong peracik dan perancang bom Bali pertama itu masih akan tergantung negosiasi dengan sejumlah negara lain.

Selain pemerintah Indonesia, Umar Patek juga diburu pemerintah Filipina dan Australia, atas sejumlah kasus terorisme. Departemen kehakiman Amerika Serikat bahkan menjanjikan hadiah 1 juta Dollar untuk menangkap tokoh yang diyakini sebagai guru dari gembong teroris Noordin M Top ini.

Umar Patek diduga sebagai alumni kamp militer Afghanistan tahun 90-an. Catatan ICG menyebutkan, ia pernah bergabung bersama Front Pembebasan Islam Moro (MILF) di Mindanao, Filipina, selama 8 tahun, sekaligus menjadi instruktur di kamp militer Hudaibiyah milik Jemaah Islamiyah di Filipina.

Keberadaannya mulai gelap sejak diburu setelah serangan bom Bali pertama. Namun ICG mencatat, Umar Patek berperan menulis sejumlah laporan perkembangan Jihad di Mindanao untuk sejumlah situs milik kelompok radikal. Ia juga diduga ikut ke Indonesia bersama Dulmatin, saat merencanakan pendirian kamp teroris di Aceh.

Betapapun Sidney Jones menyebut, penangkapan Umar Patek ini sangat penting untuk mengungkap konstelasi kelompok teroris, bukan saja di Indonesia melainkan juga di Asia Tenggara dan Asia Selatan, yang selama ini masih gelap.

"Dia lah yang tahu kekuatan orang Indonesia dan Malaysia di Mindanao, jumlahnya dan afiliasinya bagaimana. Dia juga mungkin bisa jelaskan bagaimana hubungan antara Filiphina dan jaringan (teroris) di Indonesia. Entah melalui (Organisasi) Kompak atau JAT atau JI. Dia pasti bisa menjelaskan bagaimana hubungan antara Asia Tenggara dengan Asia Selatan kalau benar bahwa dia berada bersama satu kelompok (teroris) di Pakistan pada saat ditangkap," dikatakan Sydney Jones.

Meski keterkaitan Umar Patek dengan kelompok teroris saat ditangkap di Pakistan masih belum diketahui, namun pengamat terorisme Al Chaidar menduga, keberadaan Umar Patek di Pakistan untuk menghadiri pertemuan kaum jihadis internasional.

Lebih jauh Al Chaidar meyakini, Umar Patek merupakan pemimpin tertinggi kelompok teroris setelah tertangkapnya Abu Tholut beberapa waktu lalu. Al Chaidar menyebut peran Umar Patek sebagai pintu gerbang bagi keluar masuknya kelompok-kelompok jihad di Indonesia, termasuk sebagai tokoh penghubung dengan Osama Bin Laden.

Zaki Amrullah

Editor: Dyan Kostermans