1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

190410 EU Verkehr Videokonferenz

20 April 2010

Awan abu vulkanik yang melumpuhkan lalu lintas udara Eropa telah menyebabkan maskapai penerbangan di Eropa menderita kerugian ratusan juta Euro perharinya.

https://p.dw.com/p/N1AT
Siim KallasFoto: AP

Biasanya, para menteri ke-27 negara Uni Eropa menumpang pesawat ke tempat pertemuan. Tapi Senin (19/04) kemarin, para menteri lalu lintas membahas agenda pertemuan melalui konferensi video. Pasalnya, awan debu dari Islandia masih melumpuhkan lalu-lintas udara Eropa. Pertemuan ini memperjelas dampak awan abu vulkanik pada industri penerbangan Eropa.

Komisaris urusan lalu-lintas Eropa Siim Kallas yang berada di Brussel, Belgia, mengatakan, "Tidak ada preseden untuk situasi ini, dan tentu saja untuk jangka panjang, keadaan ini tidak dapat dipertanggungjawabkan. Dampak awan debu ini lebih luas daripada serangan 11 September 2001."

Pasca serangan terhadap menara kembar World Trade Center tahun 2001, Komisi Eropa memutuskan untuk meluncurkan dana bantuan bagi maskapai penerbangan yang merugi. Kebijakan serupa seharusnya diputuskan dalam situasi saat ini, kata Amelia Torres, juru bicara Joaquín Almunia, komisaris urusan persaingan Eropa

Yang perlu dicegah oleh Komisi Eropa adalah bahwa beberapa negara menggunakan awan debu sebagai dalih untuk membantu perusahaan penerbangan yang tidak pantas menerima bantuan. Karena itu, komisaris urusan persaingan Eropa akan memeriksa setiap klaim yang masuk. Sementara itu, maskapai penerbangan Eropa mendesak agar larangan terbang yang diberlakukan bagi sebagian besar kawasan Eropa segera dicabut. Sejumlah pihak berpendapat bahwa larangan ini terlalu berlebihan.

Komisaris urusan lalu lintas Eropa Kallas memahami betul kesulitan ekonomi perusahaan penerbangan dan nasib para penumpang yang terdampar akibat kekacauan lalu lintas Eropa. Tapi dalam satu hal ia tetap teguh berpegang pada prinsipnya. "Untuk urusan keamanan kita tidak boleh gegabah. Apapun yang akan kita lakukan, standar keamanan dan tanggung jawab kita tidak boleh dibatasi karenanya."

Matthias Ruete, direktur jendral urusan lalu-lintas Komisi Eropa mengakui bahwa situasi ekonomi saat ini memburuk akibat larangan terbang bagi maskapai penerbangan. Masalahnya, sampai saat ini tidak ada yang tahu, kapan konsentrasi awan debu mulai berbahaya bagi penerbangan. Selama ini, larangan terbang hanya berdasar pada simulasi sentra untuk riset debu vulkanik di London. Meski begitu, ini bukan alasan untuk tunduk pada tekanan maskapai penerbangan, tegas Matthias Ruete.:

Kerugian akibat larangan terbang dan penutupan sebagian lapangan udara Eropa mencapai miliaran Euro. Kamar Dagang dan Industri Jerman memperkirakan, perusahaan Jerman rugi satu miliar Euro per hari. 35 sampai 40 persen ekspor Jerman mengandalkan lalu-lintas udara. Sementara, organisasi aviasi IATA memperkirakan maskapai penerbangan Eropa rugi antara 150 sampai 200 juta Euro. Ditambah lagi pengeluaran tambahan untuk mengakomodasi penumpang yang tertahan di salah satu bandar udara Eropa dan upaya pengalihan armada pesawat ke lapangan udara Eropa yang tidak ditutup.

Christoph Hasselbach/Ziphora Robina
Editor: Yuniman Farid