1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

101110 EU Energiestrategie

11 November 2010

Sejak sepuluh tahun terakhir ini, Eropa memiliki satu pasar bersama. Teorinya, batas-batas nasional tak lagi menghambat arus barang dan jasa dari satu negara Eropa ke negara lainnya.

https://p.dw.com/p/Q5pR
Komisaris Urusan Energi Uni Eropa Günther OettingerFoto: picture-alliance/Wiktor Dabkowski

Nyatanya, saat ini energi, yang merupakan salah satu produk terpenting dalam tiap proses produksi, masih belum diperjualbelikan secara bebas di Eropa. Günther Oettinger, komisaris urusan energi Uni Eropa, menyatakan, "Karena itu, strategi kami dalam lima tahun mendatang akan mengupayakan perwujudan pasar bersama untuk energi, sehingga kondisinya sama dengan produk lainnya. Bahan pangan, teksil, kendaraan dan jasa, untuk barang-barang ini, pasar Eropa sudah berfungsi baik."

Persaingan yang adil di sektor energi Eropa antara lain dihambat monopoli sejumlah perusahaan. Karena kurangnya persaingan di pasar, harga energi yang tinggi di Jerman, Perancis dan Italia menjadi batu sandungan bagi perusahaan yang ingin berinvestasi di negara-negara itu. Menurut Komisaris Urusan Energi Oettinger, pasar energi yang tertutup memiliki banyak dampak negatif. "Jika kita memang serius ingin mewujudkan jaminan energi bagi Eropa, juga suatu pasar bersama Eropa, kalau kita berencana untuk merangkul energi terbarukan yang memanfaatkan potensi energi tiap kawasan, seperti energi angin di utara dan tenaga surya di selatan. Kalau itu yang jadi fokus kita, tak ada jalan lain, kita harus memperluas dan menguatkan infrastruktur Eropa."

Infrastruktur untuk energi rencananya tak hanya dibangun antar negara Eropa tapi juga menghubungkan negara Uni Eropa dengan tetangganya: pipa gas dari kawasan laut Kaspia dan energi surya dari Afrika Utara. Menurut visi Oettinger, benua Eropa membutuhkan jejaring terintegrasi antara Uni Eropa dan negara-negara di luar Uni Eropa. Tapi saat ini Eropa masih jauh dari visi ini. Oettinger mengatakan, perlu investasi dalam jumlah besar dalam sepuluh tahun ke depan. Dan tentu, ini berimbas pada harga pasar di sektor energi.

Oettinger positif bahwa Uni Eropa akan berhasil mencapai target pangsa energi terbarukannya untuk memangkas emisi CO2. Tapi menurut komisaris urusan energi asal Jerman itu, dalam soal penggunaan energi yang efisien, Uni Eropa masih tertinggal jauh. Oettinger berencana untuk meluncurkan sejumlah usulan konkret agar UE dapat meningkatkan intensitas efisiensi energi. Misalnya, dengan menjadikan efisiensi energi sebagai salah satu syarat bagi tender publik untuk pembangunan gedung di kawasan Uni Eropa.

Christoph Hasselbach/Ziphora Robina

Editor: Dyan Kostermans