1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Uni Eropa Ijinkan Jalur Cepat di Internet

Johanna Schmeller16 September 2013

Akses pengguna jaringan atas konten di internet tidak dibatasi. Tapi perusahaan jaringan ingin ada tarif khusus untuk akses yang lebih cepat.

https://p.dw.com/p/19hEX
Foto: picture-alliance/dpa

"Warga kami perlu hak-hak dan kontrak yang adil di seluruh Uni Eropa, termasuk hak netralitas jaringan. Saya menjamin hak atas netralitas jaringan", demikian kata-kata tegas Neelie Kroes, Komisaris Eropa Urusan Telekomunikasi. Tapi apa maksudnya?

Yang dimaksud Neelie Kroes dengan "netralitas jaringan" adalah bahwa semua pengguna internet berhak punya akses atas konten yang ditawarkan di internet. Tapi perusahaan kabel internet berencana untuk membuat pelayanan khusus bagi pelanggan premium. Mereka ingin pelanggan khusus punya akses internet yang lebih cepat daripada pelanggan biasa.

Keinginan perusahaan kabel internet ternyata disetujui oleh Uni Eropa. Perusahaan diijinkan membuat saluran internet ekspres. Pengiriman data lewat saluran ini jauh lebih cepat dari biasanya. Untuk pelayanan ini, pelanggan harus membayar tarif yang lebih mahal.

Keputusan ini dikritik oleh para pengguna internet. Uni Eropa memang melarang blokade konten internet. Artinya, pengguna internet punya hak yang sama untuk mengakses data. Tapi perusahaan jaringan dibolehkan menawarkan "pelayanan khusus" berupa pengiriman data lewat jalur cepat. Jalur ini bisa digunakan untuk pengiriman data video berkualitas tinggi seperti siaran televisi HD.

Debat tentang definisi "netralitas jaringan"

Selama ini, yang dimaksud dengan netralitas jaringan adalah akses kabel internet tanpa hambatan apapun. Semua data yang dikirim lewat jaringan internet, apakah itu data email, video atau percakapan telepon, dikirim lewat jaringan yang sama. Jadi tidak ada perbedaan, apakah penggunanya merupakan pelanggan bisnis atau pelangan pribadi. Kalau jaringan kabel internet penuh, pelanggan bisnis dan pelanggan pribadi sama-sama mengalami kelambatan akses.

Tapi dengan usulan baru dari Uni Eropa, hal ini akan berubah. Siapa yang bersedia membayar lebih mahal, akan mendapat akses internet yang lebih cepat.

Nicole Simon, anggota Komisi Internet di Parlemen Jerman Bundestag mengakui: "Diskusi tentang netralitas jaringan memang sangat sulit, karena istilah ini bisa didefinisikan secara berbeda-beda".

Berbeda pandangan

Thomas Bradler dari Pusat Perlindungan Konsumen menuntut agar semua pengguna diberi hak yang sama mengakses jaringan internet. "Jadi tetap ada kemungkinan untuk perusahaan kecil menawarkan kontennya di internet. Ini penting untuk menjaga keragaman penawaran di internet", tandasnya.

Tapi Asosiasi Perusahaan Jaringan VATM punya pandangan berbeda. Harus ada kemungkinan menawarkan akses yang lebih cepat dengan tarif yang lebih mahal. "Netralitas jaringan berarti, perusahaan tidak sembarangan mendikte pelanggan, apakah dia harus menggunakan jaringan yang lambat atau cepat," kata Ketua VATM Jürgen Grützner kepada DW. "Jadi pelanggan bisa memutuskan sendiri. Netralitas jaringan tidak dilanggar."

Prinsip pasar

Komisi Eropa mengijinkan perusahaan jaringan menawarkan jalur pengiriman data ekspres, dengan syarat semua kapasitas dan tarifnya harus transparan bagi pelanggan.

Tapi bagi Thomas Bradler dari Pusat Perlindungan Konsumen, tranparansi saja tidak cukup. Ia khawatir, banyak perusahaan kecil nantinya tidak bisa tampil lagi di internet, karena biaya pengiriman data terlalu tinggi. "Misalnya untuk perusahaan kecil yang masih baru, mereka tidak punya dana cukup untuk membuat kontrak dengan perusahaan jaringan internet."

Bagi VATM, ini adalah prinsip pasar. "Misalnya ada mobil yang kencang, dan ada mobil yang lebih lambat, tapi jauh lebih murah", ujar Ketua VATM Jürgen Grützner.

Menurut pengamat internet Nicole Simon, selama perbedaan akses ditawarkan sebagai "servis premium", tidak ada masalah besar. Tapi kalau semua servis menjadi mahal dan tidak ada pilihan yang lain, ini bakal menyulitkan. Di Amerika misalnya, hanya perusahaan TV besar yang bisa masuk internet, karena tarif penggunaan jaringan internet sangat tinggi.