1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Uni Eropa-India Tingkatkan Kerjasama

15 Desember 2010

Kedua pihak memang sudah sering melakukan konsultasi. Tapi tidak banyak kesepakatan konkret yang dihasilkan. Padahal selama dekade terakhir, India bangkit sebagai kekuatan ekonomi baru di Asia dan pasar global.

https://p.dw.com/p/QZpz
Foto: Fotomontage/AP Graphics/DW

Uni Eropa punya peran penting dalam perkembangan ekonomi India. Sebab Uni Eropa adalah mitra dagang terbesar India. Tahun 2009, volume perdagangan dengan Uni Eropa mencapai sekitar 92 miliar Dollar. Awal tahun 2011, Uni Eropa dan India akan menandatangani perjanjian zona pasar bebas.

Minggu lalu, Perdana Menteri India Manmohan Singh datang ke Brussel, Belgia, dan bertemu dengan jajaran pimpinan Uni Eropa untuk membahas rencana itu. Jika ada perjanjian pasar bebas, lalu lintas barang akan lebih mudah. Perdagangan antara kedua kawasan bakal lebih marak. Volume perdagangan bisa mencapai nilai 130 miliar Dollar. Kedua pihak punya target ambisius. Sampai tahun 2015, volume perdagangan diharap mencapai 240 miliar Dollar.

EU-Indien-Gipfeltreffen in Brüssel Belgien Indien PremierMinister Manmohan Singh
PM India Manmohan Singh diapit oleh Ketua Dewan Eropa Herman Van Rompuy (kiri) dan Ketua Komisi Eropa Jose Manuel BarrosoFoto: AP

Tuntutan Yang Memberatkan India

Tapi masih ada hambatan politik. Uni Eropa menuntut India agar berbuat lebih banyak untuk perlindungan iklim. India juga diminta lebih tegas menghadapi masalah sosial seperti eksploitasi pekerja anak-anak. Kalangan politik di India tidak puas dengan tuntutan Eropa, karena menganggap ini sebenarnya bukan tema ekonomi, melainkan tema politik.

Selain itu, India sebenarnya masih kecewa pada kebijakan Uni Eropa ketika membantu Pakistan. Setelah bencana banjir besar di Pakistan, Uni Eropa memberi kemudahan kepada para petani kapas Pakistan yang ingin mengekspor barangnya ke Eropa. Langkah ini memang masih harus dirundingkan dengan Organisasi Perdagangan Dunia WTO. Tapi India segera bereaksi karena kebijakan ini akan merugikan petani kapasnya.

Cina Lebih Diprioritaskan

Uni Eropa dan India sebenarnya sudah menjalin hubungan selama 45 tahun lebih. Tapi sampai saat ini, Eropa lebih memperhatikan Cina. Jadi hubungan dengan India tidak menjadi prioritas. Baru pada tahun 2004, Uni Eropa dan India menandatangani perjanjian kemitraan strategis. Sekarang, peran India dalam perekonomian global makin besar.

Menurut Profesor Rajendra Kumar dari Universitas Nehru di New Delhi, perkembangan ini mulai disadari oleh Uni Eropa. ”Saya kira, sudah ada perubahan dalam sikap Uni Eropa. Ini terutama karena Amerika Serikat sekarang makin mendekati India. Tapi tetap saja, bagi Uni Eropa Cina punya prioritas utama. Tapi Eropa mulai khawatir, karena India sekarang membuat perjanjian pasar bebas dengan berbagai pihak, terutama negara-negara Asia. Jadi Uni Eropa juga tidak ingin kehilangan akses ke pasar India yang punya lebih dari 1 miliar penduduk.”

India, sebagai negara demokrasi terbesar dunia, melihat posisinya lebih menguntungkan dibanding Cina. Namun kebanyakan pelaku ekonomi memang masih melirik ke Cina. Karena itu, India ingin melakukan kerjasama tidak hanya dibidang ekonomi. Perdana Menteri India Manmohan Singh menegaskan, negaranya ingin kemitraan dengan Uni Eropa diperluas. Tidak hanya kemitraan di bidang ekomomi, melainkan juga dibidang politik dan keamanan.

Priya Esselborn/Hendra Pasuhuk

Vidi Legowo-Zipperer