1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Uni Eropa Perketat Sanksi Iran dan Suriah

1 Desember 2011

Menteri-menteri Uni Eropa pada hari Kamis (01/02) gagal mencapai kesepakatan untuk menerapkan sanksi embargo minyak terhadap Iran, karena beberapa anggota negara-negara Uni Eropa masih tergantung pada minyak Iran.

https://p.dw.com/p/13L76
Pertemuan menlu Uni Eropa di BrüsselFoto: dapd

Dalam pertemuan menteri luar negeri Uni Eropa yang berlangsung di Brüssel, Kamis (01/12) kemarin, diputuskan pengetatan sanksi baru terhadap Iran yang ditargetkan kepada puluhan orang, kelompok-kelompok dan perusahaan-perusahaan. Sanksi dijatuhkan kepada 37 individu dan 143 perusahaan dan organisasi. Sanksi-sanksi tersebut meliputi pembekuan aset dan larangan bepergian ke kawasan Uni Eropa.

---
Simbol Uni Eropa - IranFoto: DW

Daftar nama keseluruhan yang menjadi sasaran sanksi itu baru akan diungkap ke publik Jumat (02/12) ini. Diantaranya yang akan terkena dampak sanksi adalah Islamic Republic Iof Iran Shipping Line dan anggota-anggota dan kesatuan-kesatuan di bawah Garda Revolusi Iran. Menlu Jerman Guido Westerwelle menyebutkan, "Kami tak punya pilihan lain, selain memperluas sanksi terhadap Iran. Sanksi bepergian dan pembekuan asset akan dijatuhkan terhadap sekitar 180 orang dan perusahaan.“

Embargo MInyak Diputuskan Januari 2012

Sementara pembahasan mengenai pemboikotan sektor energi Iran, masih akan dipertimbangkan, dan baru akan diambil keputusan mengenainya pada awal tahun depan. Menteri Luar Negeri Perancis Alain Juppe mengemukakan rasa optimistisnya bahwa embargo minyak akan dapat disetujui. Namun diketahui pula bahwa negara anggota Uni Eropa seperti Yunani merupakan importir terbesar minyak mentah Iran. Demikian pula problem serupa dihadapi Italia dan Spanyol yang sangat tergantung pada minyak Iran. Juppe mengungkapkan, akan bekerjasama dengan berbagai mitra agar gangguan pasokan minyak Iran dapat dikompensasikan lewat produksi minyak dari negara-negara lain. Hal ini, menurut Juppe merupakan hal yang amat mungkin terjadi. Karena pendekatan serupa juga pernah dilakukan saat berlangsungnya perang Libya.

Bagaimanapun, menteri luar negeri Italia Giulio Terzi mengatakan negaranya cemas akan dampak buruk ekonomi yang mungkin terjadi, bila embargo minyak tersebut diterapkan. Dikatakannya, dampak dari sanksi ini terhadap perekonomian Italia merupakan pertimbangan fundamental dalam negosiasi. Lebih besar tekanan dijatuhkan, maka lebih besar pula perhatian dan keberatan kami, ujar Terzi.

Teheran Britische Botschaft
Kedubes Inggris di TeheranFoto: FARS/Mahdi Marizad

Sanksi Bukan Akibat Serangan

Meski pertemuan menlu-menlu Uni Eropa di Brüssel ini digelar dua hari setelah penyerbuan pengunjuk rasa ke kedutaan besar Inggris di Teheran, para menlu Uni Eropa menekankan sanksi baru ini bukanlah didasari oleh insiden itu. Melainkan sebagai respon atas keprihatinan mendalam dan serius terhadap program nuklir Iran.

Sebelumnya Badan Energi Atom Internasional IAEA dalam laporannya, menuding Iran atas kepemilikan desain hulu ledak nuklir yang dudah diuji coba.

Menteri luar negeri Jerman, Guido Westerwelle menyebutkan senjata nuklir Iran bukan hanya berbahaya bagi kawasan sekitarnya, melainkan akan mengganggu keseimbangan dunia. Ditambahkannya, kini Iran hanya mempunyai dua pilihan, antara kerjasama bermakna atau isolasi internasional.

Solidaritas untuk Inggris

Brüssel EU Außenministerrat
Menlu Inggris William Hague, berbincang dengan Menlu Belanda, Uri RosenthalFoto: dapd

Sejauh ini Perancis, Inggris, Italia dan Belanda telah menarik duta-duta besar mereka dari Iran untuk konsultasi. Ini dilakukan sebagai langkah solidaritas terhadap Ingris, yang serta merta menutup kedutaannya di Teheran. Menlu Inggris, William Hague menyatakan rasa terimakasihnya,"Pertama-tami kami sangat mensyukuri dukungan kuat dan solidaritas mitra kerja kami dalam di Uni Eropa, 48 jam setelah serangan terhadap kedutaan kami di Teheran.“

Menlu Austria Michael Spindelegger mengatakan Iran tidak menghormati hukum internasional dan hal itu tidak dapat ditolerir oleh negara lain.

Sanksi Juga Dijatuhkan Bagi Suriah

Selain menerapkan pengetatan sanksi terhadap Iran, para menlu Uni Eropa juga menyepakati sanksi baru terhadap rezim Suriah, yang akan diterapkan apda sejumpal individu dan pebisnis. Ini dilakukan dengan harapan dapat menghentikan aksi kekerasan yang dilakuakn oleh rezim Suriah terhadap para demonstran anti pemerintah.

Brüssel EU Außenministerrat
Pejabat urusan luar negeri Uni Eropa, Catherine AsthonFoto: dapd

Menlu Inggris, William Hague mengatakan kedua isu, Iran dan Suriah saling terkait satu sama lain. Hague menuding Iran mendukung aksi kekerasan yang dilakukan rezim Suriah.

Langkah Uni Eropa dalam menerapkan sanksi terhadap Suriah ini, mengikuti sanksi yang sebelumnya dijatuhkan Liga Arab dan Amerika Serikat atas Suriah. Pejabat tinggi urusan luar negeri Uni Eropa Catherine Asthon mengatakan, hal terpenting ynag dilakukan Uni Eropa adalah upaya menjaga rakyat Suriah seaman mungkin, lewat cara memberi tekanan terhadap rezim Suriah.

ap/dw/afp/rtr/Purwaningsih

Editor :Renata Permadi