1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Travel

Uni Eropa Rilis Daftar 14 Negara Yang Diizinkan Masuk Eropa

30 Juni 2020

“Daftar aman” ini akan ditinjau setiap dua minggu sekali dan disesuaikan dengan perkembangan situasi terkini pandemi Covid-19 di setiap negara.

https://p.dw.com/p/3eXr9
Bandara Internasional Athena, Yunani
Foto: picture-alliance/NurPhoto/N. Economou

Uni Eropa telah merilis “daftar aman” 14 negara yang diizinkan memasuki negara-negara anggota Uni Eropa mulai 1 Juli. Sementara larangan perjalanan untuk negara-negara yang tidak termasuk di dalam daftar tersebut tetap diberlakukan, khususnya Amerika Serikat.

Negara-negara yang diizinkan masuk antara lain Algeria, Australia, Georgia, Jepang, Kanada, Maroko Montenegro, Selandia Baru, Republik Rwanda, Serbia, Korea Selatan, Thailand, Tunisia, dan Uruguay.

Kepada kantor berita Jerman dpa, seorang diplomat Uni Eropa menyebut bahwasannya Cina juga akan diizinkan masuk ke negara-negara anggota Uni Eropa dengan catatan Cina juga mencabut larangan serupa.

Langkah ini diambil setelah lebih dari tiga bulan negara-negara anggota Uni Eropa beserta Swiss, Norwegia, Islandia, dan Liechtenstein menutup perbatasannya dan melarang semua “perjalanan wisata tak penting” mengingat risiko penularan virus corona. Namun pada awal bulan Juni, mereka mulai melonggarkan perbatasan dengan mengizinkan perjalanan antar negara anggota Uni Eropa.

Negara dengan tingkat infeksi tinggi tetap dilarang

Mulai Rabu (01/07), sebanyak 27 negara anggota Uni Eropa ditambah 4 negara lainnya yang masuk kategori wilayah Schengen memberikan akses keluar masuk untuk 14 negara yang masuk “daftar aman” tanpa perlu dilakukan pemeriksaan dokumen.

Nantinya “daftar aman” ini akan ditinjau setiap dua minggu sekali dan disesuaikan dengan perkembangan situasi terkini pandemi Covid-19 di setiap negara. Negara-negara yang diizinkan masuk ke Eropa harus mempunyai tingkat infeksi Covid-19 di bawah 16 kasus per 100.000 penduduk.

Dilaporkan lebih dari 15 juta orang Amerika melakukan perjalanan ke Eropa setiap tahunnya, dan larangan perjalanan dari AS diyakini menjadi pukulan telak bagi sektor ekonomi dan pariwisata di Eropa.

Berdasarkan data dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC), AS mencatat tingkat infeksi lebih dari 12 kasus per 100.000 penduduk selama lebih dari dua minggu terakhir.

Selain di AS, tingkat infeksi di Brasil, Rusia, dan India juga masih tinggi, sehingga tidak memungkinkan untuk mengizinkan warganya masuk ke Eropa.

rap/gtp (dpa/ap)