1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Uni Eropa Sepakati Cetak Biru Penangkapan Ikan

Edith Koesoemawiria30 Mei 2013

Eropa pada tahun 2010 berada di peringkat tiga, setelah Cina dan Indonesia, sebagai penangkap ikan terbanyak di dunia.

https://p.dw.com/p/18hMC
Foto: picture-alliance/dpa

Uni Eropa telah sepakat untuk secara drastis mereformasi kebijakan penangkapan ikan di Samudera Atlantik dan Laut Mediterania agar jumlah ikan kembali bertambah. Kamis (30/05/13) pagi, para wakil negara-negara Uni Eropa, Parlemen Eropa dan Komisi Eksekutif Uni Eropa menyetujui cetak biru yang mendorong industri perikanan untuk menghormati temuan ilmiah mengenai pengurasan ikan laut dan melindungi perairan yang peka terhadap penangkapan ikan.

Cetak biru yang diharapkan mereduksi hingga 5% jumlah ikan mati yang dibuang kembali ke laut dan sampai 2020 akan bisa menambah jumlah ikan yang semakin surut itu, masih harus disetujui oleh masing-masing negara anggota dan Parlemen Eropa. Namun karena pihak-pihak ini sudah terlibat dalam pembahasannya, diperkirakan prosedur berikutnya akan berjalan mulus.

Beifang wird ins Meer geworfen
sisa ikan yang dibuangFoto: Brian Skerry National Geographic Stock WWF

Sambutan kelompok pencinta alam

Kesepakatan itu disambut oleh organisasi-organisasi lingkungan hidup yang selama ini mengritik penangkapan ikan besar-besaran, yang telah menyebabkan berkurangnya jumlah ikan di laut dan mengancam punah beberapa jenis ikan.

Dalam pernyataannya, ketua kelompok “Ikan untuk Masa Depan” di Parlemen Eropa, dari partai liberal Inggris, Chris Davies menggambarkan kesepakatan itu sebagai langkah penting untuk mempromosi penangkapan ikan yang berkesinambungan.

Greenpeace versperrt EU-Agrarministern die Einfahrt in Brüssel
Foto: picture-alliance / dpa

Dikatakannya, perilaku penangkap ikan di lautan Eropa sebelum ini memalukan. Kini diseluruh Eropa ada kesadaran baru untuk mendengarkan imbauan kalangan ilmiah agar terjadi penambahan stok ikan yang bisa menjamin masa depan  yang lebih baik bagi sektor perikanan.

Kuota dan Ikan Mahal

Kesepakatan ini diharapkan juga akan mengakhiri tawar-menawar kuota yang kerap terjadi antara para menteri Uni Eropa di Brussel. Penawaran kuota inilah yang dianggap salah satu penyebab dipentingkannya keuntungan ekonomi jangka pendek, tanpa menghiraukan kesehatan laut dan siklus perkembangbiakan ikan.

Komisi Eropa memperkirakan sekitar 75% lautan Eropa sudah terkuras dari ikan, dibandingkan dengan 25% di perairan dunia yang lainnya. Para pejabat mengatakan, dengan menjalankan saran-saran ilmiah itu jumlah stok ikan laut di Eropa bisa naik sampai 15 juta ton pada akhir dekade ini.

Reformasi ini juga akan mengurangi secara drastis praktek pembuangan kembali ikan ke laut. Setiap tahunnya penangkap ikan Eropa membuang 2 juta ton ikan yang tidak diinginkan, seringnya setelah mati, supaya bisa memenuhi kuotanya dengan jenis ikan mahal.

Fischfang
Foto: picture-alliance/ZB

Dalam kesepakatan ini, negara-negara Uni Eropa yang hidup dari perikanan juga harus mengurangi armada kapal penangkap ikan yang dimilikinya, sesuai dengan kuota yang dimilikinya atau dana subsidinya dikurangi.

Menurut badan organisasi PBB untuk pangan dan pertanian, FAO pada tahun 2010 Eropa berada di peringkat tiga, setelah Cina dan Indonesia, sebagai penangkap ikan terbanyak di dunia. Setengah dari seluruh penangkapan ikan di Eropa, dilakukan oleh Denmark, Spanyol, Inggris dan Perancis.

ek/ab (rtr, afp)