1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Uni Eropa Setujui Bailout Portugal

17 Mei 2011

Portugal resmi menerima dana bantuan bernilai 78 miliar Euro. Negara ke-tiga yang mendapat bailout setelah Yunani dan Irlandia. Sementara situasi di Yunani kemungkinan besar mendorong diperlukannya restrukturisasi utang.

https://p.dw.com/p/11Hbk
Foto: dapd
Seluruh partai politik di Portugal akhirnya menyetujui bailout menjelang pemilihan umum Juni mendatang. Pemerintahan baru harus memotong defisit anggaran negara dari 9,1 persen hingga di bawah 3 persen di tahun 2013. Dana bailout Uni Eropa dan IMF berarti dimulainya program rehabilitasi yang menyakitkan bagi Portugal. Rata-rata suku bunga yang harus dibayar Portugal berkisar 5,5 persen.
Para menteri keuangan zona Euro mengesahkan bailout bagi Portugal di Brussels, Belgia. Presiden Eurogroup Jean-Claude Juncker turut hadir. "Kami memutuskan untuk menyokong Portugal dalam 3 tahun ke depan. Program bantuan berjumlah 78 miliar Euro."
Jumlah tersebut dihimpun secara merata dari anggaran Uni Eropa, dana bantuan Eurogroup dan Dana Moneter Internasional IMF. Dana bantuan diberikan secara bertahap. Pembayaran pertama sebesar 18 miliar Euro rencananya dikucurkan akhir Mei atau awal Juni.
Bailout Ke-dua Bagi Yunani?
Sementara Uni Eropa memberi kesempatan ke-dua bagi Yunani untuk membereskan krisis utang. Situasi di Yunani dalam setahun terakhir tidak bertambah baik pasca dikucurkannya dana bantuan Uni Eropa dan IMF. Di Athena, pemerintah dan oposisi bahkan masih memperdebatkan program privatisasi.
"Yang paling penting buat kami adalah adanya konsensus nasional di Yunani untuk dapat meyakinkan komunitas Eropa bahwa dukungan untuk Yunani bukan hanya untuk menyehatkan Yunani, namun juga baik untuk seluruh wilayah Eropa," ujar Juncker.
Menkeu Portugal Fernando Teixeira dos Santos (kiri) berbincang dengan Komisaris Eropa untuk urusan perekonomian dan finansial, Olli Rehn
Menkeu Portugal Fernando Teixeira dos Santos (kiri) berbincang dengan Komisaris Eropa untuk urusan perekonomian dan finansial, Olli RehnFoto: AP
Menurut Komisaris Eropa Urusan Perekonomian dan Finansial Olli Rehn, pemerintah Yunani harus bekerja lebih keras. Seluruh partai politik di Yunani harus mengatasi perbedaan dan bahu membahu melaksanakan paket penghematan drastis. "Masih ada celah yang harus ditutupi, terutama menyangkut konsolidasi fiskal dan program privatisasi. Yunani masih harus meningkatkan implementasi reformasi struktural dan fiskal. Memperkuat sekaligus mulai mengimplementasikan program privatisasi yang bernilai 50 miliar Euro. Harus segera dilakukan tanpa menunda lagi."
Privatisasi menjadi syarat mutlak dari para menteri keuangan 27 negara Uni Eropa. Mereka tengah mempertimbangkan opsi memberi pinjaman baru bagi Yunani, memberi bailout ke-dua, ataupun memperpanjang periode pembayaran utang. Jean-Claude Juncker menekankan, "Saya harus mengulangi bahwa restrukturisasi besar-besaran tidak menjadi masalah. Restrukturisasi masih bisa menjadi opsi. Namun sebelumnya pemerintah Yunani harus memenuhi sejumlah persyaratan. Baru akan kelihatan perubahan apa yang diperlukan terhadap profil utang."
Menkeu Yunani George Papconstantinou (kiri) berbicara dengan Presiden Bank Sentral Eropa Jean-Claude Trichet
Menkeu Yunani George Papconstantinou (kiri) berbicara dengan Presiden Bank Sentral Eropa Jean-Claude TrichetFoto: AP
Utang Yunani kini berjumlah sekitar 330 miliar Euro. Menteri Keuangan Yunani George Papandreou bahkan sudah mengusulkan menjual sebuah pulau di Laut Tengah atau peninggalan sejarah.
Perpecahan mengenai solusi bagi Yunani terjadi diantara negara-negara Uni Eropa. Belanda menolak memberi dana pinjaman baru setelah menyadari kemungkinan besar Yunani tidak mampu membayar utang. Austria lebih memilih untuk memperpanjang periode pembayaran utang, yang berarti Yunani akan terikat dengan persyaratan Uni Eropa dan IMF setidaknya dalam satu dekade mendatang.
Namun belum ada keputusan yang pasti mengenai Yunani hingga pertemuan para menteri keuangan Uni Eropa bulan Juni mendatang. Yakni setelah laporan terbaru IMF mengenai situasi aktual Yunani selesai dihimpun.
Bernd Riegert/afp/dpa/rtr/Carissa Paramita
Editor: Hendra Pasuhuk