1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Upaya Bantuan Korban Gempa Berjalan Lancar

12 Februari 2010

Tanggal 12 Januari lalu gempa dahsyat memporak-porandakan Haiti dan menewaskan sedikitnya 217.000 jiwa. Musim hujan dicemaskan akan menambah penderitaan ratusan ribu korban yang selamat.

https://p.dw.com/p/LzY4
Tempat penampungan UNICEF bagi anak-anak di HaitiFoto: AP

Sebuah acara peringatan sebulan gempa Haiti akan dilaksanakan di pusat kota Port-au-Prince, di lapangan "Champ de Mars" di depan istana kepresidenan yang kini hanya merupakan reruntuhan. Lapangan besar itu pun telah berubah menjadi kamp penampungan darurat bagi para korban.

Pemerintah Haiti menyatakan akan memasang layar besar di sejumlah kamp penampungan di kota Port-au-Prince, sehingga para penghuni dapat mengikuti upacara peringatan sebulan gempa Haiti. Warga juga disarankan untuk mengenakan pakaian hitam atau putih untuk menghormati para korban tewas. Upacara peringatan hari Jumat ini (12/02) dilaksanakan sehari setelah hujan lebat mengguyur bumi Haiti dan merupakan peringatan bahwa musim hujan mulai dan sekitar 1, 2 juta warga yang masih tidur di jalan-jalan memerlukan tempat bernaung yang memadai.

Meski banyak masalah yang dihadapi para pekerja organisasi bantuan yang aktif di Haiti, Hauke Hoops, koordinator dari organisasi bantuan Jerman CARE di negara itu, bersikap optimis: "Saya terkesan, begitu juga pekerja kami dan warga lain yang bekerja sama dengan kami, bagaimana mereka bekerja dengan tenang dan seksama dan bagaimana mereka berupaya untuk menolong dirinya sendiri."

Sementara itu Dinas Bantuan Teknik Jerman THW di Haiti mencatat kemajuan-kemajuan dalam upaya bantuannya. Misalnya dalam membangun peralatan penyediaan air bersih yang mulai berfungsi sejak 18 Januari lalu. Stefan Tahn, pemimpin misi THW di Haiti mengatakan, pada pekan-pekan terakhir THW telah menyediakan 3,5 juta liter air bersih dan memberikannya kepada warga. Upaya ini disambut baik oleh masyarakat karena air bersih termasuk kebutuhan yang paling diperlukan di Haiti. THW merupakan salah satu organisasi bantuan internasional pertama yang membangun peralatan penyediaan air bersih di negara itu, ujar Stefan Tahn.

Sesuai dengan prinsip dasarnya, dalam pelaksanaan kerja, THW melibatkan tenaga lokal. Mereka dididik untuk dapat menangani peralatan, juga dalam masalah logistik.

Di Port-au Prince air bersih yang kualitasnya sesuai dengan ketetapan Organisasi Kesehatan Dunia WHO, disalurkan pada 20 lokasi, antara lain di kawasan Carrefour. Sedangkan di Leogane dibangun yang disebut kios air, dan para warga diberitahukan melalui radio, di mana mereka dapat mendapatkan air bersih. Dengan laboratorium air yang dapat dipindah-pindahkan, THW memeriksa kualitas air di wilayah itu.

Pemimpin bantuan THW di Haiti, Stefan Tahn mengimbau masyarakat Jerman untuk terus memberikan sumbangan, karena dukungan masih sangat diperlukan dan sama sekali belum mencukupi. Pembangunan kembali Haiti pascagempa diperkirakan berlangsung satu dasawarsa. Demikian Tahn.

CS/YF/afpe/dpa/afpd