1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Upaya Kudeta Yang Menguap

8 Januari 2010

Perdana Menteri Inggris Gordon Brown selamat dari semacam upaya kudeta di tubuh Partai Buruh. Terkait posisinya sebagai Ketua Partai, para menteri di kabinet Inggris menyuarakan dukungan penuh terhadap kepemimpinannya.

https://p.dw.com/p/LOKO
Perdana Menteri Inggris, Gordon Brown.Foto: AP

PM Gordon Brown sendiri dalam sebuah wawancara dengan jaringan pemberitaan Inggris BBC yang melibatkan pendengar menganggap sepi upaya penggulingannya. Ia menyatakan lebih memikirkan berbagai masalah penting yang dihadapi Inggris dan masyarakat internasional sekarang ini. Seperti menjamin keamanan dan keselamatan rakyat dalam menghadapi cuaca yang sangat buruk akhir-akhir ini, implikasi dari percobaan teror di sebuah pesawat Amerika dan lain-lain.

Ditandaskan PM Gordon Brown, "Jadi masalah intern partai itu tidak akan menyita waktu saya, tidak saya pusingkan sekarang dan tidak akan saya pusingkan di hari-hari mendatang".

Kasus ini bermula dari dua tokoh Partai Buruh yang Rabu kemarin mengirim surat elektronik, menyatakan partai buruh dilanda perpecahan mendalam menyangkut siapa yang pantas memimpin. Patricia Hewitt dan Geoff Hoon dalam surat itu menyatakan, masalah itu harus diselesaikan secara tuntas dengan suatu pemungutan suara di kalangan anggota parlemen dari Partai Buruh.

Patricia Hewitt yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Kesehatan dan Menteri Perdagangan dan Industri menandaskan, surat itu sama sekali bukan merupakan suatu upaya kudeta partai Menurutnya, mereka hanya berupaya untuk memecahkan masalah di Partai Buruh menjelang Pemilu Inggris yang dijadualkan berlangsung bulan Juni mendatang

Hewitt menjelaskan, "Sebelumnya sudah ada seruan masyarakat agar PM mengundurkan diri. Juga berbagai cerita pertemuan-pertemuan tertutup mengenai masalah ini. Begitu marak. Maka kami memutuskan, bahwa cara terbaik untuk mengakhiri hal ini sekali dan untuk selamanya, dan agar Partai Buruh memperoleh peluang terbaik pada Pemilihan umum mendatang adalah menyelenggarakan pemungutan suara yang bersifat rahasia mengenai kepemimpinan Partai Buruh, di kalangan para anggota parlemen Partai Buruh."

Mitranya dalam gerakan yang gagal itu, bekas Menteri Pertahanan Geoff Hoon menambahkan,"Sejumlah tokoh Partai Buruh mengeluhkan keprihatinan mereka kepada saya. Bahwa pesan-pesan partai tidak akan menyentuh masyarakat, jika di dalam tubuh Partai Buruh terus saja berlangsung keraguan dan ketidak-pastian mengenai kepemimpinan. Ini kesempatan bagi Partai Buruh untuk memecahkan masalahnya dengan tuntas. Hal ini bisa dilakukan secara cepat, dan diselenggarakan dengan mudah. Saya tidak mengerti mengapa orang bisa menentang gagasan diselenggarakannya pemungutan suara secara rahasia".

Surat itu membuat para pemuka Partai Buruh sibuk. Beberapa anggota parlemen Partai Buruh yang sejak lama kritis terhadap Gordon Brown, segera menyatakan dukungan. Namun sebagian besar, termasuk seluruh menteri kabinet, tegas mendukung kepemimpinan Gordon Brown. Seorang anggota parlemen mengutuk prakarsa itu sebagai hal terburuk yang yang menimpa partai menjelang pemilihan umum.

Bekas menteri luar negeri Margaret Beckett mengaku tidak habis pikir, "Saya kira ini langkah yang konyol dan ngawur. Dalam situasi sekarang seharusnya partai dan pemerintah diarahkan pada upaya memecahkan berbagai persoalan yang sangat pelik. Dan bukannya dialihkan pada hal seperti itu."

Mayoritas partai terbukti tetap kukuh di belakang Gordon Brown. Sang perdana menteri pun lolos dari upaya penggulingan yang kedua kali.

Kendati begitu pengamat meyakini, peristiwa ini mengguncang dan merusak reputasi Partai Buruh menjelang Pemilu. Padahal tanpa itu pun dukungan terhadap Partai Buruh sudah menunjukkan penurunan besar. Sementara popularitas Gordon Brown juga makin menukik ke bawah.

Gordon Brown berdalih, berbagai persoalan rumit sekarang ini memang membuatnya harus mengambil banyak kebijakan yang tampak tidak populer, tapi perlu, "Pandangan saya adalah, saya harus memimpin di depan dengan kepeloporan. Dan karenanya mesti mengambil keputusan berdasarkan keyakinan saya, bahkan kalaupun itu ternyata tidak populer."

Adapun gonjang-ganjing ini, menurut Brown ibarat guncangan pada secangkir teh belaka.

GG/ZER/afp-rtr-bbc