1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

150611 Taliban Al Kaida Afghanistan

17 Juni 2011

PBB ingin menghapus beberapa nama dari daftar sanksi terhadap Taliban Afghanistan. Selain itu daftar sanksi bagi Taliban dan al Qaida akan dibedakan. Langkah ini diharapkan memungkinkan proses perdamaian di Afghanistan.

https://p.dw.com/p/11cAg
Pejuang Taliban di KandaharFoto: picture-alliance/dpa

Dewan Keamanan PBB, hari Jumat (17/06), akan mempertimbangkan untuk menghapus nama 20 mantan komandan Taliban dari daftar sanksi internasional untuk membantu usaha rekonsiliasi di Afghanistan. Petunjuk lain yang menegaskan, bahwa koalisi internasional di Afghanistan menginginkan negosiasi perdamaian, Dewan Keamanan PBB juga akan membedakan daftar sanksi PBB antara anggota al Qaida dan Taliban.

Upaya Baru Amerika Serikat

Amerika Serikat berusaha menjalankan kampanye diplomatik baru untuk meyakinkan kelompok militan yang tengah berperang di Afghanistan agar mau berunding kembali. Dalam kunjungannya ke Eropa bulan Mei lalu, Presiden Amerika Serikat Barack Obama dalam wawancara dengan BBC tidak menutup-nutupi bahwa menurutnya perang di Afghanistan tidak akan bisa dimenangkan.

"Kita tidak akan menyelesaikan masalah ini secara militer. Namun, kita bisa menggunakan keberhasilan militer untuk mencari solusi politik yang sesuai dengan konstitusi Afghanistan dan memastikan pemilhan yang bebas dan adil serta penghargaan terhadap HAM khususnya hak perempuan. Tidak akan ada solusi yang sempurna. Tetapi kita bisa mencapai titik, satu solusi politik sesuai dengan nilai dan alasan mengapa kami turut terlibat dalam perang di Afghanistan," dikatakan Barack Obama.

Persipan Pemilu 2012

Artinya, setelah 10 tahun berperang, Afghanistan tidak akan boleh lagi menjadi markas yang aman bagi teroris. Namun, di Amerika Serikat pun muncul pengakuan, bahwa tanpa keterlibatan Taliban di Afghanistan tidak akan ada perdamaian. Obama sadar ia berada di bawah tekanan. Ia ingin terpilih kembali tahun 2012 depan dan perang Afghanistan membuatnya kehilangan dukungan warga Amerika.

Saat ini ada lebih dari 90 ribu tentara Amerika Serikat di Hindukush yang akan dipulangkan secepat mungkin. "Ini berarti kita harus berbicara dengan Taliban. Tetapi kita juga menegaskan persyaratannya. Taliban harus memutuskan semua hubungan dengan al Qaida, menghentikan aksi kekerasan dan menghormati konstitusi. Itu persyaratannya," tegas Obama.

Bukan Teroris

Gerakan Taliban di sekeliling Mullah Omar juga mengajukan tuntutannya. Diantaranya termasuk penarikan pasukan asing dan penghapusan nama dari daftar sanksi PBB. Dari sekitar 500 orang yang tertera namanya, 140 dikaitkan dengan gerakan Taliban, sisanya dengan al Qaida. Pemerintah Hamid Karzai telah menyerahkan daftar dengan 40 nama yang harus dihapus kepada komisi sanksi.

Presiden Afghanistan itu menginginkan pertanda politik yang jelas dari dunia internasional, supaya usaha perdamaian mencapai kemajuan. "Ada kontak dengan Taliban. Tetapi kontak kami tidak bisa ditujukan kepada alamat pasti. Kontak kami semakin banyak berasal dari Dewan Perdamaian Tinggi yang khusus kami dirikan untuk itu. Mitra internasional kami juga memiliki kontak. Tujuan kami adalah, mengikat semua kontak dengan Taliban untuk menggerakkan semua sumber yang dibutuhkan bagi proses perdamaian di bawah pimpinan dewan perdamaian," dinyatakan Hamid Karzai.

Hamid Karzai sendiri yang menunjuk 70 anggota dewan perdamaian Afghanistan. Lima orang pria diantaranya tertera pada daftar hitam komisi sanksi PBB yang dianggap terlibat dengan kelompok Taliban dan al Qaida. Presiden Afghanistan, yang tidak menganggap Taliban sebagai teroris, menegaskan, mereka berada di awal proses yang panjang. "Di sini ada permulaaan, pertengahan dan titik akhir. Saat ini kita masih berada di awal."

Sandra Petersmann/Vidi Legowo-Zipperer

Editor: Dyan Kostermans