1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Usaha Menciptakan Kehidupan Secara Artifisial

16 Juni 2010

Temuan pakar biologi Craig Venter memunculkan sejumlah perdebatan di dunia sains. Sebagian mengelu-elukannya sebagai penemuan revolusioner, sebagian mengecamnya.

https://p.dw.com/p/O7fp
Craig VenterFoto: AP

Dapatkah manusia menciptakan kehidupan secara artifisial? Pakar genetika AS Craig Venter tampak mencapai terobosan dalam hal ini. Craig Venter sebenarnya terkenal karena sepuluh tahun lalu, ia dan timnya adalah pakar genetika pertama dunia yang berhasil menguraikan kode genom manusia. Bulan Mei 2010, Venter dan timnya kembali melaporkan satu gebrakan, yaitu keberhasilan menciptakan kehidupan artifisial.

Menciptakan kehidupan artifisial - ini sudah lama menjadi target pakar genetika dan biologi Craig Vente yang ambisius dan kontroversial. Ambisi Venter dikecam berbagai pihak yang menuduhnya mau menyaingi Tuhan. Tapi Craig Venter tak begitu peduli pada omongan orang lain. Ia menyebut dirinya sebagai seorang provokator, seorang tokoh pelopor di bidang genetika.

Mencangkok Kehidupan

Gebrakan baru yang kini diperkenalkan Craig Venter dan timnya adalah keberhasilan menciptakan sel sintesis pertama dunia. Untuk itu, tim pakar Venter mencangkokkan DNA rakitan manusia ke dalam sel bakteri. Ketika bakteri melakukan reproduksi, ternyata sel turunannya memiliki sifat sama dengan DNA yang dicangkokkan. Sementara DNA asli dilepaskan oleh bakteri tersebut.

Sebenarnya, tim Venter tidak menciptakan kehidupan baru tapi merakit dua elemen menjadi satu sel buatan. Untuk itu mereka tetap membutuhkan DNA asli dari satu bakteri dan bakteri lain yang dijadikan wadah bagi sel baru tersebut. Bagi Venter, penemuan baru ini terutama berarti satu langkah penting bagi pemanfaatan temuan biologi dalam kehidupan sehari-hari.

Rasterelektronenmikroskopscan von M. mycoides JCVI-syn1
Bakteri sintetis hasil percobaan Craig VenterFoto: JCVI

Kalau dirinci, Venter dan timnnya sebenarnya berhasil memasang genom asing pada suatu bakteri. Venter sendiri melihat sejumlah kegunaan dari penemuan ini. Kini manusia memiliki landasan untuk mendiktekan kemauan manusia pada alam.

Bahan Perdebatan

Temuan pakar biologi Craig Venter memunculkan sejumlah perdebatan di dunia sains. Sebagian mengelu-elukannya sebagai penemuan revolusioner setara dengan pendaratan manusia pertama di bulan dan proses cloning pada domba yang melahirkan "Dolly". Sebagian lagi mengecam penemuan sel sintesis pertama ini. Di Jerman, pakar bioteknologi memperingatkan bahwa eksperimen dengan DNA selalu berisiko. Bisa saja, hasil temuan tersebut digunakan untuk mengembangkan senjata biologis.

Pendukung Venter menggambarkan masa depan, di mana manusia merancang DNA untuk hewan dan tumbuhan di komputer dan benar-benar menciptakan kehidupan baru. Bagi Venter, ini mungkin merupakan jawaban bagi sejumlah masasah global, seperti persediaan pangan atau air bersih, obat-obatan dan energi.

Sementara pihak-pihak yang kritis terhadap temuan Venter mendesak dibentuknya badan pengawas sebelum sel sintesis tersebut digunakan secara konkret. Dari Laboratorium sampai pada pemanfaatan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya dalam bentuk vaksin atau bahan bakar alternatif. Jalan yang harus ditempuh sel sintesis Venter masih panjang.

USA Craig Venter
Craig Venter di laboratoriumnya, Desember 1998Foto: picture-alliance/dpa

Tokoh Kontroversial

Nama Craig Venter yang kini berusia 63 tahun menjadi buah bibir di dunia sains tahun 2000. Saat itu, ia dan timnya mengumumkan berhasil menguraikan cetak biru manusia. Proyek penguraian genom manusia sebenarnya digagas tahun1990 oleh pemerintah Amerika Serikat. Target proyek tersebut adalah pemetaan seluruh cetak biru genetika manusia. Tapi proyek internasional yang melibatkan sekitar 1.000 ilmuwan dari 40 negara itu berjalan lamban karena adanya tarik ulur dan bentrokan kepentingan.

Tahun 1998 Craig Venter membentuk perusahaan swasta "Celera Genomics" yang menjadi saingan Proyek Pemetaan Genom Manusia AS. Dalam waktu hanya dua tahun, Venter dan timnya berhasil menguraikan cetak biru genetika manusia.

Sebagai jalan tengah, tim Venter dan para pakar Proyek Genome Manusia bersama-sama meluncurkan versi awal pemetaan DNA manusia. Untuk versi yang diluncurkan "Celera Genomics" yang diuraikan - tak lain dan tak bukan - DNA Craig Venter sendiri. Ia dipecat dari Celera Genomics awal tahun 2002 karena bentrokan kepentingan dengan pemegang saham utama perusahaan itu. Dalam biografinya Venter mengaku bahwa target utamanya adalah memajukan sains dan berbagai penemuan. Karena itu ia siap bekerja sama dengan dunia bisnis jika ia memang tidak menemukan dana dan sponsor publik.

Menciptakan Kehidupan Baru

Saat ini Craig Venter adalah presiden J. Craig Venter Institute yang fokus pada riset di bidang biologi sintesis. Bulan Juni 2005 ia turut mendirikan Synthetic Genomics, perusahaan yang memodifikasi mikroorganisme untuk memproduksi bahan bakar alternatif dan zat biokimia. Salah satu mitra kerja sama perusahaan ini adalah ExxonMobil yang mendanai riset dan pengembangan generasi terbaru bahan bakar biologis.

"Mungkin kedengarannya seperti fiksi ilmiah. Tapi disain dan seleksi genetika yang spesifik akan menggantikan teori evolusi Darwin," demikian Venter. Ia tak memikirkan dampak sosial dan ethis dari penemuannya. Venter bersikukuh, suatu hari manusia mampu menciptakan kehidupan baru.

Jika bukan Craig Venter yang mengucapkan kata-kata ini, orang yang mendengarnya mungkin mengatakan pencetusnya adalah seorang ilmuwan gila. Tapi keberhasilan riset Venter selalu membungkam para pengkritiknya. Tahun 2007 ia sudah memperkenalkan bakteri sintetis yang direkayasa. Dan kini, ia memperkenalkan sel sintetis pertama dunia. Temuan-temuan ini semua merupakan landasan bagi riset mendalam di masa mendatang. Bagaimana pun juga, Craig Venter bertekad untuk menemukan sumber energi alternatif dan bahkan meredam dampak perubahan iklim.

"Misalnya, pengembangan bahan bakar alternatif dengan bantuan bakteri artifisial. Daripada menambang batu bara, mikroba buatan manusia dapat menangkap sinar matahari dan mengubahnya menjadi energi yang sangat berharga. Selain itu, bakteri artifisial mampu menangkap karbondioksida yang berbahaya bagi iklim dari atmosfer."

Kata-kata di atas diucapkan Venter dengan sangat serius. Ia memang jarang terlihat tertawa. Craig Venter, pionir dan pakar genetika yang kontroversial. Yang jelas, penemuannya membawa manusia selangkah lebih dekat pada kemampuan untuk menciptakan kehidupan - lengkap dengan semua sisi positif dan negatifnya.

Andreas Ziemons/Ziphora Robina

Editor: Yuniman Farid