1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Verheugen: Jerman Jangan Jalan Sendiri

Ralf Bosen9 Oktober 2013

Bekas Komisaris Eropa Günter Verheugen dalam wawancara dengan Deutsche Welle menyarankan agar Jerman lebih banyak berkonsultasi dengan mitra-mitranya di Eropa.

https://p.dw.com/p/19wrX
Foto: DW/R. Bosen

Deutsche Welle: Hasil pemilu di Jerman memperkuat posisi Kanselir Angela Merkel. Apakah ini hasil yang baik bagi Eropa?

Günter Verheugen: Hasil pemilu Jerman itu baik, karena partai-partai yang skeptis terhadap Eropa tidak mendapat banyak suara. Saya sempat khawatir dengan munculnya partai AfD (Alternative für Deutschland), dan menurut pendapat saya, dalam pemilu Eropa mereka bisa menembus batas 5 persen. Tapi dalam pemilu di Jerman baru-baru ini, partai-partai yang mendukung Eropa yang menang.

Sekarang, harus dibentuk pemerintahan koalisi. Ini berarti Jerman akan melakukan beberapa koreksi dalam politik Eropa. Pemerintah yang baru kelihatannya tidak akan melanjutkan politik penghematan yang terlalu ketat seperti yang sudah-sudah. Ini adalah kabar baik bagi negara-negara mitra di Uni Eropa. Politik Jerman yang dulu tidak fleksibel, sekarang akan menjadi lebih terbuka.

Eropa belakangan jadi sangat tergantung pada politik Jerman. Apakah dominasi ini bisa mengganggu rasa kebersamaan di Eropa?

Memang benar, negara-negara lain merasakan dominasi Jerman. Ini juga pernah ada pada era Helmut Kohl, tapi tidak begitu mencolok seperti sekarang. Negara lain merasa, Jerman terlalu mengandalkan kekuatan ekonominya untuk mencapai tujuan politik. Padahal itu tidak benar. Ambisi politik di Berlin sebenarnya tidak terlalu besar. Tapi negara-negara lain beranggapan begitu, dan ini tidak baik untuk Eropa.

Saya hanya bisa menyarankan pada politisi Jerman, agar mengamati baik-baik sisi psikologi politik Eropa. Jangan lupa, Jerman akan selalu dinilai dengan pandangan khusus oleh para tetangganya. Setiap kali Jerman melangkah sendiri dan memutuskan kebijakan yang tidak populer, reaksi yang muncul hampir sama: simbol Nazi dan gambar-gambar Hitler. Jadi kita selalu harus ingat hal itu. Jerman akan selalu dinilai secara khusus. Karena itu, kita juga harus bersikap lain.

Apa Anda merasa, para politisi Jerman sudah betul-betul paham dengan aspek psikologis ini?

Tidak. Kesan saya, sama sekali belum. Malah sebaliknya. Dalam kaitan ini, politik Jerman belakangan sangat buruk. Saya tidak mengeritik individu tertentu. Tapi secara umum bisa dikatakan, pimpinan politik Jerman saat ini agak buta, mereka masih belum menyadari hal seperti ini. Sebab itu saya menyarankan, agar Jerman jangan bertindak arogan, sok tahu, ingin mengajari. Semua sikap itu harus dihindari.

Para politisi mewakili pemilih Jerman. Dan makin banyak pemilih yang sekarang bertanya, apa memang Jerman harus terus membantu negara lain yang dilanda krisis. Apa jawaban Anda kepada mereka?

Tentu saja politisi punya kewajiban terhadap pemilihnya. Misalnya, seorang politisi wajib menyampaikan kebenaran kepada pemilih. Kebenaran dalam konteks ini adalah, bahwa Jerman bukan penyelamat Eropa, seperti yang sering digambarkan. Yang benar adalah, secara politis dan ekonomis, Jerman memetik keuntungan besar dari integrasi Eropa. Jerman memang membayar banyak ke kas Uni Eropa, tapi jauh lebih banyak order dan pesanan barang yang masuk ke Jerman dari kawasan Eropa.

Jadi menurut saya, adalah tanggung jawab para politisi untuk menjelaskan hal ini kepada pemlih. Pemimpin politik, terutama partai-partai pemerintah, terlalu lama membiarkan opini publik yang salah tentang hubungan Jerman dan Eropa. Digambarkan seakan-akan bahwa penduduk di negara Eropa Selatan hanya bermalasan sepanjang hari, berjemur matahari, dan menghabiskan uang dari warga Jerman yang rajin. Gambaran salah semacam ini seharusnya dihentikan, terutama oleh Kasenlir Jerman sendiri. Tapi dia tidak melakukannya. Ini yang saya sayangkan.

Jika Anda melihat Eropa yang mengalami krisis ekonomi sebagai seorang pasien, apakah sang pasien ini sedang mengalami perbaikan?

Jika stabilisasi dalam sebuah situasi krisis kita anggap sebagai perbaikan, maka jawabannya adalah: ya. Apa yang kita lihat sekarang memang belum menunjukkan perbaikan yang sebenarnya, tetapi ini sebuah stabilisasi.

Günter Verheugen (lahir 28 April 1944), adalah anggota SPD, sebelumnya FDP. Dari 1999 sampai 2009 ia menjabat sebagai Komisaris Eropa. Terakhir ia menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Eropa sekaligus Komisaris untuk Perusahaan dan Industri. Sebelumnya ia lama menjabat sebagai Komisaris Perluasan Uni Eropa.