1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

“Nama Saya Sadiq Khan. Saya Walikota London”

9 Mei 2016

Sadiq Khan, seorang pria Muslim keturunan Pakistan, telah menorehkan sejarah dalam politik Inggris.

https://p.dw.com/p/1IkOH
Foto: picture-alliance/ZUMAPRESS

Satu hal yang luar biasa, ketika masyarakat internasional mengarahkan perhatian saat seorang walikota baru terpilih. Sadiq Khan, seorang pria Muslim keturunan Pakistan, telah menorehkan sejarah dalam politik Inggris.

Keberhasilan Sadiq Khan memenangkan pemilihan walikota London seolah memupus prasangka buruk terhadap kaum Muslim di Inggris dan juga menyingkirkan rasa takut terhadap sesuatu yang berhubungan dengan Islam.

Memulai pidato setelah pengambilan sumpah di Kathedral Southwark, dengan penuh percaya diri Sadiq Khan berkata, “Nama Saya Sidiq Khan. Saya Walikota London.” Ia disambut tepuk tangan riuh para undangan yang hadir. Upacara pelantikan Sadiq Khan dihadiri berbagai kalangan warga London, termasuk warga Kristen, Muslim, Yahudi, atheis dan juga kaum lesbian, biseksual dan transjender.

"Saya berjanji akan menjadi pemimpin bagi semua warga London, apapun latar belakang mereka," dikatakan Sadiq Khan dalam pidatonya.

Sadiq Khan lahir di London Selatan 45 tahun lalu. Orangtuanya yang berasal dari Pakistan, telah bermukim di Inggris pada tahun 1960-an. Selepas kuliahjurusan hukum, Sadiq Khan mengabdikan diri sebagai pengacara hak asasi manusia, yang membawanya kerap berurusan dengan kasus diskriminasi. Dan profesinya ini juga menuntunnya untuk terjun ke panggung poltik.

Tahun 2008, Sadiq Khan diangakat menjadi menteri komunitas. Penangkatannya ini menjadikannya sebagai pejabat negara kedua yang beragama Islam. Oleh PM Gordon Brown yang tengah berkuasa, Sadiq Khan diberikan kepercayan untuk memimpin departemen transportasi pada tahun 2009.

Dalam pemilihan walikota London, Sadiq Khan yang berasal dari Partai Buruh berhasil menumbangkan Boris Johnson dari Partai Konservatif, yang telah memimpin kota London selama delapan tahun.