1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Susahnya Memasak di Luar Angkasa

12 Juni 2015

Bagaimana cara memasak di ruang tanpa gravitasi dan semua bahan dan peralatan yang diperlukan melayang-layang di udara? Seorang astronot ESA mendemonstrasikannya dalam video berikut!

https://p.dw.com/p/1FgBe
Foto: ESA/NASA

Para astronot biasanya menyantap makanan cepat saji, seperti hamburger yang melewati proses pengeringan beku, atau berbagai aneka saos. Namun, astronot European Space Agency Samantha Cristoforetti membuktikan, bahwa ada kalanya mereka bisa menyiapkan makanan seperti yang ada di restoran. Ia merekam proses memasaknya dan videonya diunggah ke YouTube.

Cristoforetti membuat taco lengkap dalam kondisi tanpa gravitasi. Makanan memainkan peran psikologis penting bagi manusia. Karena itu, para astronot yang bertugas dalam jangka waktu yang lama sesekali diijinkan untuk menyantap makanan favorit tertentu. Mereka menyebutnya "bonus food". Taco ini disiapkan di bumi oleh koki Stefano Polato.

Menu makanannya adalah salat quinoa dengan tomat kering, ikan makerel, dan krim bawang prei. Semuanya dibungkus dengan tortilla hangat untuk mewujudkan taco lezat yang pasti juga akan disukai oleh orang biasa yang berada bumi.

Pada videonya bisa dilihat kesulitan dan kekacauan yang ditimbulkan saat memasak di luar angkasa. Saat Cristoforetti menyiapkan taco-nya, ia pertama-tama harus menahan tortillanya agar tidak terbang untuk bisa mengoleskan bumbu-bumbunya.

Setiap kali sang astronot mencoba membuka bungkus bahan masakan baru, tortilla terbang menuju langit-langit. Jadi sebenarnya, Cristoforetti membutuhkan waktu memasak yang hampir sama lamanya dengan menjaga agar tortilla tidak terbang terlalu jauh.

Cristoforetti berada di luar angkasa selama 199 hari, 16 jam dan 42 menit. Ini rekor bagi seorang astronot perempuan. Ia meninggalkan bumi dan menuju ISS tanggal 23 November 2014.

vlz/rzn (esa, youtube, inquistr)