1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Vonis Berat Untuk Eksekutif Rio Tinto Di Cina

30 Maret 2010

Pengadilan di Shanghai hari Senin (29/3) menjatuhkan vonis berat 7 sampai 14 tahun penjara bagi para manajer Rio Tinto yang didakwa melakukan penyuapan. Pemerintah Australia menyatakan terkejut atas vonis berat ini.

https://p.dw.com/p/Mhgo
Kantor Rio Tinto di ShanghaiFoto: AP

Pengadilan Shanghai menjatuhkan vonis 10 tahun untuk terdakwa utama, Stern Hu. Manajer Rio Tinto yang warganegara Australia ini dinyatakan bersalah menerima suap senilai lebih dari 930.000 Dollar AS. Rio Tinto adalah perusahaan Inggris-Australia yang bergerak di sektor besi dan baja. Terdakwa lainnya, tiga warganegara Cina, dijatuhi vonis antara 7 sampai 14 tahun penjara. Selain menerima dan melakukan penyogokan, para manajer Rio Tinto itu juga dituduh melakukan spionase industri dan mengumpulkan informasi tentang industri bijih besi dan baja di Cina secara ilegal.

Menteri Luar Negeri Australia Stephen Smith menyatakan terkejut dengan vonis berat itu. "Dilihat dari aspek apapun, ini adalah hukuman yang sangat berat. Menurut standar Australia pun ini sanksi yang berat. Menurut kriteria Cina, ini mungkin masih wajar. Tapi ini benar-benar hukuman berat," katanya.

Pengadilan kasus korupsi memang sering digelar di Cina. Yang baru dalam kasus Rio Tinto adalah, kali ini seorang direktur perusahaan asing, yang juga warganegara asing, dijatuhi vonis berat. Profesor ekonomi Hu Xingdou dari Beijing menanggapi, ni memang kasus penting.

"Karena akan menunjukkan, bagaimana pemerintah asing dan perusahaan-perusahaan asing menilai iklim investasi di Cina. Kasus ini juga akan menunjukkan, seberapa serius Cina menerapkan negara hukum. Negara kami makin giat menyidik kasus kejahatan ekonomi. Setiap tahun, banyak kasus diperiksa yang melibatkan uang miliaran"

Banyak pengamat asing mempertanyakan, mengapa kasus Rio Tinto tidak digelar secara terbuka. Proses pengadilan hanya boleh dihadiri oleh diplomat terpilih dan tidak boleh diliput media. Para wartawan hanya bisa mengikuti penjatuhan vonis lewat layar monitor di luar pengadilan. Tidak jelas bukti-bukti apa yang diajukan ke pengadilan dan bagaimana proses investigasi para terdakwa.

Di lain pihak, para pengusaha asing di Cina mengeluh, bahwa tanpa korupsi tidak ada yang berfungsi. Kamar dagang Jerman di Shanghai tahun lalu melakukan jajak pendapat dengan hasil, 35 persen perusahaan Jerman di Cina mengaku pernah terkait secara langsung atau tidak langsung dengan praktek korupsi. Wakil direktur kamar dagang Jerman di Shanghai Bernd Reitmeier menerangkan, ini tergantung dari sektor industrinya. "Harus dibedakan, di sektor industri mana kita aktif. Kalau aktif di sektor industri yang dibiayai negara, kemungkinan terjadi korupsi cukup besar. Kalau kita menjual di sektor swasta, korupsi hampir tidak berperan."

Bernd Reitmeier menambahkan, perkembangan ekonomi Cina menunjukkan ada kecenderungan peran pemerintah meningkat di sektor ekonomi. Jadi, kebanyakan proyek akan dibiayai dari anggaran negara. Ini berarti, kecenderungan terjadi korupsi juga makin besar.

Astrid Freyeisen / Hendra Pasuhuk / dpa, afp

Editor: Dyan Kostermans