1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

VW Bayar Kompensasi Pada Korban Diktator Militer di Brasil

24 September 2020

Volkswagen (VW) akan membayar kompensasi kepada para korban penganiayaan di pabriknya di Brasil selama masa diktator militer 1964-1985. VW setuju membayar ganti rugi dan sumbangan senilai 6,5 juta dolar AS (Rp 97 miliar)

https://p.dw.com/p/3ivEY
Pabrik VW dekat Sao Paulo di Brasil
Pabrik VW dekat Sao Paulo di BrasilFoto: picture alliance/dpa/AP Photo/A. Penner

Perusahaan otomotif Jerman Volkswagen (VW) mengatakan pihaknya telah menandatangani kesepakatan dengan kejaksaan Brasil di Sao Paulo hari Rabu (23/9), yang mencakup pembayaran dana kompensasi 16,8 juta real Brasil, atau senilai Rp 97 miliar. 

Dana kompensasi itu akan dibayarkan kepada asosiasi mantan karyawan VW dari era diktator militer dan keluarga mereka yang masih hidup. Sisa dana kemudian akan akan disumbangkan untuk proyek-proyek terkait hak asasi manusia.

Sebuah komisi yang ditunjuk pemerintah Brasil telah menyelidiki pelanggaran hak asasi selama kediktatoran militer dan menemukan bukti bahwa perusahaan-perusahaan, termasuk Volkswagen, diam-diam membantu militer mengidentifikasi para "tersangka subversif" dan aktivis serikat pekerja di pabrik-pabrik mereka.

Banyak pekerja kemudian dipecat, ditahan atau dianiaya, dan mereka tidak dapat menemukan pekerjaan baru selama bertahun-tahun setelahnya.

Pabrik VW dekat Sao Paulo, Brasil
Pabrik VW dekat Sao Paulo, BrasilFoto: Getty Images/N. Almeida

Volkswagen minta maaf kepada para korban diktator militer

Jaksa penuntut Brasil mengatakan dalam sebuah pernyataan, kesepakatan dengan VW itu merupakan kelanjutan dari tiga penyelidikan yang diluncurkan sejak 2015. VW merilis pernyataan maaf kepada para korban dan keluarganya.

"Kami menyesali pelanggaran yang terjadi di masa lalu. Bagi Volkswagen, penting untuk menangani bab negatif dalam sejarah Brasil ini secara bertanggung jawab, dan mempromosikan transparansi," kata Direktur Eksekutif VW Hiltrud Werner dalam sebuah pernyataan yang dirilis dalam bahasa Portugis.

Sejarawan Christopher Kopper dari Universitas Bielefeld, yang ditugaskan oleh VW untuk turut menyelidiki kasus tersebut, mengatakan bahwa penyelesaian yang dicapai adalah kesepakatan bersejarah.

Sejarawan Christopher Kopper
Sejarawan Christopher Kopper diminta VW turut menyelidiki pelanggaran HAM di pabriknya di Brasil selama era diktator militerFoto: Imago/Agencia EFE/Moreira

Ratusan orang dibunuh, ribuan jadi korban penyiksaan

"Ini akan menjadi pertama kalinya sebuah perusahaan Jerman menerima tanggung jawab atas pelanggaran hak asasi manusia terhadap pekerjanya sendiri, atas peristiwa yang terjadi setelah berakhirnya pemerintahan sosialisme," kata Christopher Kopper kepada media Jerman.

Volkswagen mengatakan dalam pernyataannya, penyelidikan Christopher Kopper menemukan kerja sama antara penjaga keamanan VW di Brasil dan rezim militer, sekalipun tidak ada bukti bahwa kerja sama itu adalah sesuatu yang dilembagakan di perusahaan.

Menurut Komisi Kebenaran Nasional Brasil, yang dibentuk untuk menyelidiki kejahatan era kediktatoran militer, rezim itu bertanggung jawab atas pembunuhan atau penghilangan setidaknya 434 orang. Diperkirakan 20.000 orang menjadi korban penyiksaan.

hp/pkp (rtr, afp)