1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Curiosity Temukan Materi Organik

8 Juni 2018

Penemuan Curiosity yang ditempatkan NASA di Mars bisa jadi petunjuk "lingkungan yang bisa ditinggali" manusia. Walaupun penemuan tidak menunjukkan ada kehidupan di Mars, "materi organik adalah komponen pembentuk hidup."

https://p.dw.com/p/2z9hR
NASA Curiosity
Foto: NASA

Materi organik yang ditemukan Curiosity adalah materi organik paling kompleks yang ditemukan sejauh ini di permukaan Mars. Demikian diumumkan Badan Luar Angkasa NASA, Kamis kemarin.

Baca juga: Wahana Antariksa Eropa Lacak Bukti Kehidupan di Planet Mars

Komponen ditemukan in sedimen yang berusia 3,5 bilyun tahun, di dasar kawah Gale di Mars. NASA telah memperluas pencarian molekul organik yang bisa jadi indikasi bahwa di permukaan planet itu pernah ada kehidupan.

"Ini adalah terobosan signifikan karena itu artinya, ada materi organik yang tersimpan di lingkungan paling keras di Mars," demikian dikatakan Jennifer Eigenbrode, pakar astrobiologi di stasiun NASA, Goddard Spaceflight Center.

Eigenbrode menambahkan, "Mungkin nanti kita bisa menemukan sesuatu yang lebih tersembunyi, dan punya tanda-tanda kehidupan."

"Ini adalah deteksi pertama yang benar-benar bisa dipercaya," kata Sanjeev Gupta, profesor bidang ilmu Bumi pada Imperial College, London yang juga jadi penulis studi.

Gupta menjelaskan, "Yang ditunjukkan studi ini dalam sebagian perinciannya adalah penemuan materi organik berbeda-beda di sedimen. Itu bukan berarti kehidupan, tetapi materi organik adalah unsur pembentuk kehidupan."

Baca juga: Riset Misi Penerbangan ke Mars di Gurun Dhofar Oman

Deteksi "pola-pola sesuai musim"

Wahana penjelajah Mars Curiosity juga mengumpulkan data yang mengkonfirmasikan deteksi "pola-pola sesuai musim" pada kadar metana. Demikian dikatakan pakar geofisika NASA, Ashwin Vasvada.

Ilmuwan NASA Chris Webster mengatakan, deteksi "siklus metana yang bisa diidentifikasikan dan berulang" bisa jadi tanda proses biologis yang aktif.

Webster membenarkan, air ditemukan di Mars, dan sudah ada di sana dalam waktu lama. Ini jelas jadi petunjuk "lingkungan yang bisa ditinggali".

Eigenbrode mengatakan, penemuan terakhir itu adalah yang terpenting dalam upaya NASA mencari molekul organik di Mars, yang dimulai 1996.

NASA pertama kali mengumumkan telah menemukan materi organik di Mars tahun 2014. Saat itu terdeteksi sejumlah kecil komponen metana terklorinasi. Namun metana terklorinasi bukan indikasi kuat dari aktivitas biologis. Tidak sekuat penemuan terakhir, demikian dipaparkan Eigenbrode.

ml/ap (afp, dpa)