1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Warga Malaysia Protes Kilang Mineral Langka

26 Februari 2012

Di Malaysia, hari Minggu (26/02), ribuan orang turun ke jalan, memprotes pembangunan kilang pengolahan mineral langka di kota pesisir Kuantan. Oposisi berjanji untuk menutup kilang tersebut apabila berkuasa.

https://p.dw.com/p/14AMU
Mineral langka

Dihantui kecemasan akan pancaran radioaktif, sekitar 5000 warga Malaysia memprotes pembanguan sebuah kilang pengolahan mineral langka di Pahang. Aksi ini merupakan demonstrasi terbesar menentang pembangunan fasilitas yang terletak di timur negara itu. Ribuan pengunjuk membawa banner bertuliskan: “Stop polusi, stop korupsi dan stop Lynas”.

Baru-baru ini pemerintah Malaysia. menyetujui beroperasinya perusahaan pertambangan Australia, Lynas. Pembangunan kompleks kilang tersebut sudah mendekati tahap akhir.

Dengan dibukanya instalasi pengolahan mineral langka di Malaysia ini, paling tidak dapat membatasi monopoli Cina dalam pemasokan mineral langka. Cina merupakan 95 persen pemasok mineral langka.

Abbau von seltenen Erden in China
Mineral langkaFoto: picture alliance / dpa

Lynas menekankan pihaknya memanfaatkan sistem pengendalian kontaminasi yang canggih. Di lokasi ini, akan diolah biji radioaktif dari Australia. Meterial ini sangat berguna, antara lain untuk produksi perangkat teknologi tinggi seperti telefon pintar atau smarthphone, layar monitor datar, mobil elektronik maupun katalisator gas buang.

Parlemen Malaysia mendesak pemerintah untuk membatalkan proyek kerjasama ini. Sementtara itu, pemimpin oposisi Anwar Ibrahim yang tampak ambil bagian dalam aksi protes tersebut mengatakan akan membatalkan kerjasama ini bila memenangkan pemilu nanti.

Abbau von seltenen Erden in China
Mineral langkaFoto: picture alliance / dpa

Wong Teck, pemimpin Himpunan Hijau 2.02, yang merupakan perhimpunan LSM dan organisator reli kali ini, berjanji akan membawa lebih banyak massa apabila pemerintah tidak segera menutup kilang tersebut.

Sementara itu situs internet Lynas dibajak dan tampilan mukanya diganti dengan gambar bendera Malaysia dan slogan “Stop Lynas, Selamatkan Malaysia”.

Pada hari Selasa (26/02) , di pengadilan akan digelar dengar pendapat dengan aktivis lingkungan mengenai kampanye penutupan kilang tersebut.

dpa/afp/Purwaningsih

Editor: Setiawan