1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Warga Palestina Sambut Pembongkaran Instalasi Keamanan

27 Juli 2017

Israel berharap bisa mengurangi ketegangan yang pecah setelah insiden penembakan Juli lalu. Tapi langkah terakhir Israel dinilai masih kurang, untuk meredam sepenuhnya bentrokan di kawasan Masjid Al Aqsa.

https://p.dw.com/p/2hEHn
Jerusalem Tempelberg Gebet
Foto: Reuters/R. Zvulun

Warga Palestina bersorak sorai di jalanan, membunyikan klakson mobil dan menyerukan "Tuhan  Maha Besar," setelah pihak berwenang Israel Kamis pagi membongkar instalasi keamanan yang sebelumnya ditempatkan di sekitar kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur,

Baca juga: Israel Bongkar Detektor Logam di Masjid Al Aqsa

Keputusan Israel untuk menyingkirkan instalasi keamanan itu menyusul keputusan serupa untuk membongkar detektor metal di kawasan yang sama dua hari lalu. Keputusan terakhir bertujuan untuk mengurangi lagi ketegangan yang timbul antara pemimpin Palestina serta warga Muslim yang ingin shalat di mesjid Al Aqsa, dengan pemerintah Israel di bawah Perdana Menteri Benyamin Netanyahu.

Awalnya, Netanyahu memerintahkan pemasangan instalasi keamanan di kawasan itu, setelah seorang warga Arab bersenjata menembak mati dua polisi di kawasan bersangkutan tanggal 14 Juli.

Pemimpin Muslim mengecam

Para pemimpin muslim mengecam penempatan instalasi keamanan dan menuduh Israel ingin memperkuat pengawasan atas kawasan yang dianggap suci baik oleh penganut agama Islam maupun kaum Yahudi. Sebelum Israel mencabut semua instalasi, ulama terkemuka Palestina Ikrema Sabri menuntut situasi dikembalikan seperti sebelum 14 Juli. Ia mengancam demonstrasi massal akan terus berlangsung jika itu tidak dilakukan.

Kini, setelah instalasi kemanan dibongkar, para pemimpin agama menyatakan puas dan mendorong warga untuk kembali melakukan shalat di kawasan tersebut. Namun belum jelas apakah pemerintahnya juga puas dengan langkah itu. Ketika instalasi keamanan belum dibongkar, warga shalat di jalan-jalan di luar kawasan itu. Kamis pagi, direktur Masjid Al Aqsa yang jadi salah satu bangunan di kompleks suci itu, menyerukan warga untuk tetap memboikot hingga ada pemeriksaan dan konfirmasi dari komisi pejabat Muslim.

Israel Grenzpolizei steht bei einem Metalldetektor am Tempelberg Eingang
Detektor metal ketika masih digunakanFoto: picture alliance/dpa/newscom/D. Hill

Netanyahu di bawah tekanan

Perdana Menteri Benyamin Netanyahu mengatakan, kamera pengaman canggih yang memungkinkan pengenalan wajah, akan ditempatkan di kawasan itu. Sementara itu, tekanan dari kaum ultra nasionalis Israel mengalir terhadap Netanyahu. Kelompok ini menuduh Netanyahu menyerah pada tekanan publik dan berkelit dari kebijakan yang sudah ia tetapkan sebelumnya.

Netanyahu mengumumkan pembongkaran detektor logam setelah mengadakan pembicaraan telefon dengan pemimpin Yordania, Raja Abdullah II. Masyarakat internasional tidak mengakui kontrol Israel atas kawasan tersebut.

ml/as (ap, afp)