1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

061210 Brandt Polen

7 Desember 2010

Kunjungan Willy Brandt di Warsawa, 7 Desember 1970, merupakan terobosan dalam hubungan Jerman-Polandia, dengan ditandatanganinya sebuah kesepakatan. Namun bukan hanya perjanjian ini yang menjadi catatan sejarah.

https://p.dw.com/p/QRVm
Willy Brandt berlutu di depan tugu peringatan para pejuang gheto Warsawa

Tanggal 7 Desember 40 tahun silam, Kanselir Jerman Willy Brandt mengunjungi tugu peringatan bagi para pejuang gheto Warsawa. Ia mengheningkan cipta, meletakkan karangan bunga yang dihiasai pita hitam, merah, emas. Brandt mengambil langkah mundur, lalu berlutut. Begitu mengejutkan dan tak terduga. Sebuah simbol kerendahan hati yang menyentuh dunia.

Egon Bahr, rekan separtai Brandt dari Partai Sosial Demokrat SPD, yang ketika itu menjabat sebagai sekretaris negara, mengenang peristiwa luar biasa tersebut. "Sambil memaksakan diri, saya sangat terkesima, saya berkata,"apa yang kamu lakukan itu hebat sekali". Dan dia menjawab, "saya tiba-tiba merasa bahwa meletakkan karangan bunga saja tidak cukup'" Ia mengikuti intuisinya saat itu."

Belakangan, seperti dilaporkan media, Willy Brandt mengatakan bahwa ia melakukan apa yang akan dilakukan orang jika kata-kata saja tidak cukup.

Gambar Kanselir Jerman yang berlutut menyebar ke seluruh dunia. Di dalam negeri muncul reaksi politis yang berbeda-beda. Banyak kritik, tapi juga rasa hormat dari semua pihak. Bagi tuan rumah Polandia, sikap Brandt sangat tidak diduga dan memicu lebih dari sekedar antusiasme. Bagaimanapun, dalam propaganda, ketika itu Jerman digambarkan sebagai musuh dan agresor.

Seorang kanselir yang penuh penyesalan, tidak cocok dengan propaganda itu. Mungkin karena itulah, tekuk lutut tersebut mula-mula tak banyak diperhatikan di Polandia. Di luar jajaran elit, gambar Brandt yang berlutut tak diketahui umum untuk jangka waktu lama. Baru tahun 1989 gambar itu ditemukan di buku-buku pelajaran sekolah di Polandia.

Pada Perjanjian Jerman-Polandia tanggal 7 Desember 1970, untuk pertama kalinya Jerman mengakui integritas wilayah Polandia. Willy Brandt melakukan apa yang ditolak oleh semua para pendahulunya. Ia mengakui garis perbatasan Oder - Neiße antara Jerman dan Polandia, dan dengan demikian jelas bahwa Jerman menerima kehilangan wilayah timur itu. Willy Bandt dan partainya SPD memungkinkan awal baru bagi hubungan dengan Polandia, seperempat abad setelah berakhirnya Perang Dunia II.

Warisan Willy Brandt, dipandang oleh Sigmar Gabriel, ketua SPD saat ini, sebagai kewajiban untuk masa depan, "Kita juga mengalami berbagi sejarah bersama yang menyedihkan. Dari hubungan yang istimewa ini bisa muncul banyak energi. Polandia dan Jerman Polen und Deutschland, di dalam Uni Eropa dan NATO, bisa menjadi teman yang mendorong kemitraan dengan Rusia."

Seberapa penting hubungan bilateral kedua negara dalam konteks dewasa ini, tampak dari isyarat politis yang ditunjukkan para pemimpinnya. Selasa ini (07/12) di Berlin, Kanselir Jerman Angela Merkel melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Polandia Donal Tusk. Di Warsawa, Presiden Polandia Bronislav Komorovski menerima kunjungan Presiden Jerman Christian Wulff, yang antara lain akan memperingati peristiwa berlututnya Willy Brand, 40 tahun silam.

Rosalia Romaniec/Renata Permadi

Editor: Yuniman Farid