1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

131210 WikiLeaks Konkurrenz

14 Desember 2010

Openleaks, satu portal pembocor dokumen, diprakarsai oleh Daniel Domscheit Berg, mantan rekan pendiri Wikileaks, Julian Assange.

https://p.dw.com/p/QXpY
Daniel Domscheit-BergFoto: AP

Jika Anda kini mengetik nama Daniel Domscheit-Berg di mesin pencari di internet, maka dalam hitungan detik akan muncul ribuan artikel. Banyak di antaranya yang memberi petunjuk bahwa ia bersengketa dengan Wikileaks. Domscheit-Berg menghindari kata sengketa dan lebih suka menggunakan istilah berbeda pendapat.

Menanggapi kritik terhadap pendiri Wikileaks, Domscheit-Berg menekankan apa yang dianggapnya jasa Julian Assange. "Yaitu debat tentang apa yang sebaiknya tetap dirahasiakan. Apa yang sebetulnya terjadi di balik panggung, jika tirai dibuka dengan tepat? Wikileaks membawa debat ini ke seluruh dunia. Sekarang orang-orang sibuk membicarakannya, padahal dulu merkea sama sekali tidak tertarik. Dan mereka terus menerus dihadapkan pada tema itu."

Tetapi, hal yang sebetulnya paling mengganggu Domscheit-Berg adalah monopoli posisi Wikileaks sebagai portal pembocor rahasia. Dengan mendirikan portal sendiri, bertajuk 'Openleaks', warga Berlin itu ingin menghadirkan lebih banyak kuantitas dan kualitas ke hadapan publik tanpa meninggalkan gagasan semula.

"Saya menilainya awal yang tepat, sebanyak mungkin mempublikasi dan sesedikit mungkin menyaringnya. Pertimbangan tentang ini akan muncul terkait informasi yang sensitif. Dan kami yakin, bahwa lebih baik menyertakan lebih banyak orang berpengalaman," dikatakan Domscheit-Berg.

Kalimat ini menyiratkan kritik bagi pendiri Wikileaks, Assange. Dokumen rahasia Amerika Serikat dan negara lain yang dipublikasi secara bertahap juga mengembangkan dampak kekuatannya lewat kerjasama eksklusif dengan media-media berpengaruh, seperti Spiegel di Jerman atau Observer di Inggris.

Domscheit-Berg memilih model lain untuk portalnya. Orang-orang yang ingin membuka informasi tanpa identitasnya diketahui umum, dapat memutuskan sendiri siapa yang mengambil alih fungsi tersebut. Bisa media klasik, tapi bisa juga organisasi non pemerintah.

"Jadi Greenpeace, Foodwatch, semua yang misalnya mengawasi industri secara independen. Di kalangan serikat pekerja tentu juga ada kebutuhan serupa. Dengan proyek portal internet ini, kami mencoba membangun landasan agar kelak bisa ada lebih banyak situs internet semacam ini," dikatakan Domscheit-Berg.

Komponen penting dalam portal pengungkap milikk Domscheit-Berg adalah apa yang disebut kotak surat anonim. Layanan ini tersedia bagi mereka yang ingin membuka informasi yang sensitif tanpa resiko ketahuan identitasnya. Selama ini informasi rasasia dikirim lewat pos langsung kepada redaksi sebauh media atau jurnalisnya.

Portal Openleaks tidak akan dan tidak bisa beroperasi tanpa biaya. Namun Domscheit-Berg yakin akan menemukan cara untuk membiayai sendiri proyeknya, misalnya lewat sumbangan. Merujuk pada perkembangan terakhir Wikileaks, ia berharap, masyarakat akan mengerti mengapa penting untuk mendesentralisasi proyek macam ini dan juga mendukungnya.

Di dunia maya, prakiraan mengenai peluang bagi Openleaks sangat beragam. Mereka yang skeptis menuduh Daniel Domscheit-Berg naif, karena ia salah mengartikan informasi sebagai produk yang pasti ada pembelinya. Pada akhirnya, seperti yang sudah-sudah, yang mendapat informasi adalah yang membayar paling mahal.

Marcel Fürstenau/Renata Permadi

Editor: Yuniman Farid