1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Terorisme

WNI di Suriah Diserahkan ke Pemerintah

10 Agustus 2017

Otoritas Kurdi menyerahkan 17 WNI yang pernah bergabung dengan kelompok teror Islamic State di Raqa, Suriah. Proses serah terima berlangsung lambat lantaran rumitnya situasi keamanan di kawasan.

https://p.dw.com/p/2hyQx
Irak Kämpfe um Mossul
Foto: picture-alliance/AP Photo/K. Mohammed

Sekelompok warga negara Indonesia yang bergabung dengan Islamic State di Raqa, Suriah, kini telah diserahkan ke pemerintah dan akan pulang ke tanah air. Kabar tersebut dipastikan oleh jurubicara otoritas Kurdi di utara Suriah, Omar Alloush.

Ke 17 WNI tersebut diserahkan kepada perwakilan pemerintah di perbatasan Suriah dan Irak pada Rabu (9/8). Mereka meminta untuk segera dipulangkan ke Indonesia, kata Omar.

Lalu Muhammad Iqbal, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan BHI Kementerian Luar Negeri, mengatakan pihaknya telah menjalin "komunikasi dengan berbagai pihak yang mengontrol wilayah teritorial Suriah," termasuk otoritas Kurdi di utara Suriah. Menurutnya pemerintah telah memastikan ke17 WNI tersebut bukan gerilayawan IS.

"Komunikasi kami dengan pihak-pihak yang berkaitan lebih diarahkan pada situasi humaniter," kata Iqbal. "Kondisi keamanan di kawasan ini sedemikian rumit, sehingga proses serah terima WNI tidak bisa dilakukan dengan mudah," imbuhnya.

Ke17 WNI simpatisan ISIS tersebut memulai perjalanan mereka dua tahun silam. Tergiur oleh kemakmuran dan kekhalifahan Islam yang dijanjikan ISIS, mereka bertolak ke Turki buat masuk ke Suriah. Namun setibanya di Raqa mereka mendapati diri dalam realita pahit peperangan. Setelah hanya beberapa bulan mereka membayar penyelundup buat melarikan diri dari cengkraman Islamic State.

Pemerintah Indonesia sendiri telah menyiapkan program deradikalisasi bagi WNI yang bergabung dengan Islamic State di Suriah. Sebagian besar warga negara Indonesia tersebut merupakan perempuan dan anak-anak. Organisasi Nahdlatul Ulama memperkirakan saat ini terdapat sekitar 700 WNI yang pernah bergabung dengan ISIS.

rzn/yf (ap,rtr)