1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Yaman: Langkah Barat Sesuai Keinginan Teroris

7 Agustus 2013

Amerika Serikat dan sekutunya menarik diplomat mereka keluar dari Yaman dan meningkatkan misi keamanan mereka di Timur Tengah menyusul kekhawatiran terjadinya serangan Al Qaida.

https://p.dw.com/p/19LEd
Foto: picture-alliance/dpa

Washington telah menutup 19 kedutaan dan konsulat di Timur Tengah dan Afrika, sambil mengutip hasil penyadapan diantara para militan, yang dilaporkan termasuk diantaranya perintah serangan dari pimpinan Al Qaida Ayman al-Zawahiri.

Meski penutupan dilakukan di kota-kota seluruh dunia Arab, tapi fokus utama kekhawatiran adalah Yaman, di mana pasukan Amerika sedang menjalankan perang dengan menggunakan pesawat tanpa awak atau drone melawan cabang Al Qaida terkuat di wilayah itu.

Protes Yaman

Pemerintah Yaman, Selasa malam, bagaimanapun mengeluarkan respon keras atas penarikan diplomatik, mengatakan bahwa mereka memahami ketakutan mengenai keselamatan pemerintah asing, tapi penarikan itu “sesuai dengan kepentingan para ekstrimis.”

Langkah seperti itu “merusak kerjasama yang luar biasa antara Yaman dengan aliansi internasional dalam memerangi terorisme,“ kata Menteri Luar Negeri Yaman.

Pemerintah Yaman menegaskan bahwa mereka telah “mengambil semua langkah pencegahan untuk memastikan keselamatan dan keamanan misi asing”.

Sekitar 75 staf penting di kedutaan Amerika di ibukota Sanaa, keluar dari Yaman dengan menggunakan pesawat militer. Pesawat itu didampingi pesawat pendukung, terbang menuju pangkalan Amerika di Ramstein, Jerman, demikian pernyataan seorang pejabat Amerika yang tidak bersedia disebutkan namanya.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Jen Psaki mengatakan, 19 kantor ditutup untuk publik, namun mereka masih tetap menyediakan pelayanan darurat bagi warga Amerika.

"Mereka diinstruksikan untuk tutup dari kegiatan operasional seperti biasa sejak Sabtu, 10 Agustus nanti,” kata dia menambahkan bahwa beberapa staf masih akan tetap tinggal di sana.

“Ini didasarkan -- keputusan ini dan pengumuman pagi ini didasarkan -- sebagai respon atas ancaman spesifik langsung". 

Departemen Luar Negeri telah memperingatkan warga Amerika agar tidak bepergian ke Yaman dan sangat mendesak warganya yang tinggal di Yaman untuk segera meninggalkan Negara itu.

Diikuti sekutu AS

Sementara itu, sekutu Amerika yakni Inggris, mengumumkan penarikan sementara seluruh personil mereka dari kedutaan di Yaman, mengatakan bahwa mereka masih akan tutup “hingga para staf kembali”.

Beton pelindung yang mengelilingi kedutaan Inggris di Sanaa telah ditinggikan sebagai bagian dari langkah peningkatan pengamanan di seluruh ibukota Yaman.

Inggris juga mengeluarkan peringatan kepada kapal-kapal mereka yang beroperasi di perairan yang dikenal sebagai wilayah bajak laut di Teluk Aden, lepas pantai Yaman.

Prancis dan Jerman juga menutup misi mereka di Yaman sementara negara-negara Eropa lainnya telah mengambil berbagai langkah pencegahan ekstra. Belgia dan Belanda telah menyarankan warga mereka untuk meninggalkan Negara itu.

Dalam kejadian terpisah, konsulat Amerika di Milan, Italia sempat dievakuasi terkait ancaman bom, yang belakangan diketahui palsu.

Penarikan besar-besaran ini, dilakukan setelah intelijen Amerika menyadap pesan-pesan antara al-Zawahiri dengan Nasser al-Wuhayshi, pemimpin Al Qaida Yaman yang menggunakan bendera Al-Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP).

Harian New York Times mengatakan bahwa komunikasi elektronik itu mengungkapkan adanya perintah dari Zawahiri kepada AQAP untuk melakukan serangan secepat mungkin pada hari Minggu lalu.

AQAP selama ini dipandang sebagai jaringan Islamis millitan yang mempunyai kemampuan paling canggih, menyusul melemahnya kepemimpinan inti Al Qaida ri Afghanistan dan Pakistan, beberapa tahun terakhir.

ab/hp (afp,dpa,ap)