1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Yayasan Soekarno Beri Penghargaan untuk Kim Jong Un

Hendra Pasuhuk3 Agustus 2015

Yayasan Pendidikan Soekarno (YPS) akan memberikan Soekarno Award kepada diktator Korea Utara, Kim Jong Un. Ketua YPS Rachmawati Soekarnoputri memuji Kim Jong Un sebagai tokoh anti imperialisme yang konsisten.

https://p.dw.com/p/1G8x6
Kim Jong Un Versammlung Koreanische Volkspartei 05.11.2014
Foto: Reuters/KCNA

Yayasan Pendidikan Soekarno (YPS) akan memberikan Soekarno Award kepada diktator Korea Utara, Kim Jong Un. Ketua YPS Rachmawati Soekarnoputri memuji Kim Jong Un sebagai tokoh anti imperialisme yang konsisten.

Yayasan Pendidikan Soekarno (YPS) menilai, pempimpin diktator Korea Utara, Kim Jong Un secara konsisten melaksanakan pemikiran pemimpin besar Kim Il Sung dalam melawan imperialisme.

"Kim Jong Un terbukti secara konsisten tetap melaksanakan jalan pikiran pemimpin besar mereka, yaitu Kim Il Sung, yakni melawan imperialisme," kata Rachmawati Soekarnoputri, Ketua Yayasan Pendidikan Soekarno dan pendiri Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Korea Utara.

Hal itu disampaikan anak ketiga dari mantan Presiden RI, Soekarno, setelah bertemu dengan Duta Besar Korea Utara, Ri Jong Ryul, hari Kamis lalu (30/07/) Rachmawati selanjutnya menyatakan, kegigihan Kim Jong Un melawan imperialisme sejalan dengan pikiran Soekarno yang anti-neo kolonialisme imperialisme (nekolim).

Dinasti dengan budaya pemujaan keluarga Kim

Tahun 2001, Yayasan Pendidikan Soekarno juga pernah memberikan penghargaan tersebut kepada Kim Il Sung. Pendiri dinasti Kim Il Sung dianggap sebagai tokoh perdamaian kemerdekaan, dan sekarang dinobatkan sebagai Presiden Abadi Korea Utara.

Kim Il Sung memerintah dengan tangan besi dan mengisolasi negerinya dari pengaruh asing. Setelah meninggal, pemerintahan diambil alih oleh putranya, Kim Jong Il, yang kemudian mewariskan tahtanya ke anak lelakinya, Kim Jong Un.

Dinasti Kim mengokohkan kekuasan otoriternya dengan pengendalian seremonial pemujaan terhadap pendiri dinasti, Kim Il Sung dan garis keturunannya. Di bawah kekuasaan keluarga Kim, Korea Utara beberapa kali mengalami bencana kelaparan dan sangat tergantung pada bantuan luar negeri, terutama dari Cina.

Rachmawati Bela Kim Jong Un

Rachmawati Soekarnoputri menolak tuduhan diktator kepada pimpinan Korea Utara. Menurut dia, Kim Jong Un selama ini banyak diberitakan sebagai diktator karena ulah dan propaganda negara-negara Barat saja.

"Itu kan cuma propaganda Barat saja," kata Rachmawati kepada Kompas.com hari Jumat (31/07).

Der indonesische Staatspräsident Sukarno
Foto: dpa

Rachmawati justru menganggap Kim Jong Un sebagai tokoh yang konsisten melaksanakan politik kakeknya Kim Il Sung.

"Kim Jong Un pemikirannya paralel dengan pemikiran Soekarno. Mereka punya kesamaan visi dan misi," tandasnya.

Rencana pemberian Soekarno Award kepada Kim Jong Un mengundang reaksi dan kritik tajam di media sosial Facebook dan Twitter. Hal itu juga sempat menjadi berita di media-media luar negeri.

hp/vlz (afp, kompas, tempointeraktif)