Zimbabwe Putuskan Masa Depan

Sebelum merdeka Inggris di tahun 1980 Zimbabwe bernama Rhodesia dan terkenal sebagai lumbung pangan Afrika karena suksesnya di bidang pertanian. Pada saat kemarau hebat tahun 1980-an, Zimbabwe adalah negara satu-satunya di kawasan yang mampu mengirim bantuan bahan pangan ke Ethiopia. Namun seiring reformasi agraria tahun 2000, Zimbabwe memasuki keruntuhan ekonomi.

Pemerintahan di bawah presiden Robert Mugabe menyita hampir semua tanah pertanian luas milik petani kulit putih, dan membagikannya kepada warga kulit hitam. Akibatnya produksi pertanian merosot separuhnya, inflasi naik secara ekstrim. Rakyat menyalahkan reformasi agraria sebagai penyebabnya. Tapi Mugabe dan partainya ZANU PF menyalahkan kemarau panjang sebagai pemicu krisis ekonomi.

Inggris, AS dan Uni Eropa menjatuhkan sanksi terhadap presiden Robert Mugabe dan kroninya. Ini reaksi atas pelanggaran hak asasi manusia berat di Zimbabwe. Dana Moneter Internasional juga menghentikan bantuannya, dan Uni Eropa tidak mendukung satupun proyek di negara itu.

Walaupun situasi politik amat sulit, Zimbabwe kelihatannya mulai pulih. Pertanda pertama terlihat tahun 2009, dengan penghapusan mata uang Dollar Zimbabwe, yang nilainya terus melorot dihantam inflasi besar-besaran. Mata uang pengganti adalah US Dollar dan Rand Afrika Selatan. Sejak itu laju inflasi terkendali di bawah lima persen.

Mugabe dan partainya ZANU PF memerintah sendirian hingga 2008. Ketika saingannya Morgan Tsvangirai dengan partainya MDC meraih suara mayoritas dalam pemilu 2008, Mugabe berkeras tidak mau menerima kekalahan. Akibatnya pecah bentrokan kekerasan para pengikut kedua tokoh politik itu.

Tekanan internasional memicu Mugabe dan Tsvangirai menandatangani kesepakatan untuk berbagi kekuasaan. Koalisi goyah ini, diperkirakan akan pecah. Mugabe kemungkinan akan mencegah digelarnya pemilu presiden dan parlemen pertengahan tahun ini. Sebelumnya, digelar referendum konstitusi.

Zimbabwe sebetulnya kaya sumber daya alam seperti emas, platina, batubara, besi dan berlian. Tapi 80 peresen rakyatnya hidup di bawah garis kemiskinan, dengan rata-rata penghasilan di bawah satu Euro per harinya. Tingkat pengangguran mencapai 92 persen dan merupakan rekor tertinggi sedunia.

Tambang Marange yang ditemukan 2006 merupakan cebakan berlian paling besar sedunia. Tapi hanya kelompok elite yang meraup keuntungan dari kekayaan sumber daya alam di Zimbabwe. Korupsi marak. Organisation "Partnership Africa Canada" melaporkan, sekitar 2 milyar Dollar mengalir ke kantong pribadi pejabat pemerintah.

Ketimpangan sosial, pelanggaran hak asasi dan pembungkaman kebebasan pers, menjadi masalah umum yang hingga kini masih marak di Zimbabwe. Sedikitnya 46 aktifis ditangkap polisi pada tahun 2011, karena dituding memprakarsai aksi protes menentang pemerintah. Juga sesaat menjelang referendum. polisi melancarkan aksi kekerasan terhadap kelompok pembela hak warga.