1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bagaimana Kelanjutan Putaran Doha?

15 Desember 2011

Mulai Kamis (15/12), konferensi Organisasi Perdagangan Dunia WTO dimulai di Jenewa, Swiss. Putaran perundingan sudah dimulai sejak tahun 2001 di Doha, yang kemudian dikenal sebagai Putaran Doha.

https://p.dw.com/p/13TcW
Pascal LamyFoto: AP

Anggota WTO sejak tahun 2001 sudah melakukan rangkaian pembicaraan untuk menghapus berbagai jenis pajak impor dan subsidi. Tujuannya agar perdagangan dunia bisa makin bebas dan lancar. Tapi sampai sekarang, belum ada kesepakatan yang berhasil dicapai. Sengketa utama muncul antara negara-negara industri dan negara-negara berkembang mengenai pasar bebas dan penghapusan subsidi di negara-negara industri.

Keinginan Capai Tujuan

Para menteri perdagangan dan keuangan kini berkumpul lagi di Jenewa dan mencoba mencapai kesepakaan baru sampai tanggal 17 Desember. Ketua WTO Pascal Lamy memperingatkan, ”Pertanyaannya bukanlah apakah Putaran Doha sudah mati atau masih hidup. Debat seperti ini tidak akan banyak bermanfaat. Pertanyaannya adalah, apakah anggota WTO tetap ingin mencapai tujuan, sebagaimana yang tercantum dalam agenda Doha dan yang juga menjadi tujuan umum di WTO.”

Dalam sebuah pertemuan di Berlin, Ketua WTO Pascal Lamy menegaskan kembali tujuan umum yang ingin dicapai WTO, yaitu perdagangan bebas secara global, aturan dagang yang aktual, dan keterlibatan negara-negara miskin dalam perdagangan dunia.

Melindungi Kepentingan Masing-masing

Secara umum, semua anggota mendukung tujuan-tujuan itu. Namun masalahnya, bagaimana membuat peraturan yang bisa diterima semua pihak. Negara-negara industri menuntut agar produk industrinya bisa diperdagangkan lebih bebas di negara-negara ambang industri seperti di Cina dan India. Negara-negara miskin menuntut agar subsidi pertanian di Amerika Serikat dan Uni Eropa dihapus. Karena subsidi pertanian di negara kaya menghapus peluang negara-negara miskin masuk ke pasarnya. Sementara negara industri berusaha melindungi sektor pertanian dari serbuan produk-produk impor.

Sebenarnya, sudah banyak peraturan yang berhasil disepakati tentang pajak impor dan penghapusan hambatan perdagangan. Tapi peraturan ini baru bisa berlaku resmi, jika semua anggota WTO menyepakati seluruh paket perdagangan bebas yang disepakati dalam Putaran Doha. Inilah hambatan utama yang membuat perundingan jadi rumit.

Persyaratan Perdagangan Bebas

Padahal, jika agenda Putaran Doha disepakati, perdagangan dunia bisa tumbuh pesat. Menurut perkiraan para ahli ekonomi, pertumbuhannya bisa mencapai 200 sampai 800 miliar Euro. Tapi banyak orang kuatir, dengan meluasnya perdagangan bebas, akan terjadi persaingan ketat yang berakibat penghapusan lapangan kerja.

Ketua WTO Pascal Lamy mengatakan, "Kita perlu beberapa persyaratan untuk perdagangan. Dengan demikian, penolakan terhadap perdagangan bebas bisa dikurangi. Persyaratan terpenting adalah, pembagian pendapatan yang lebih adil dan lebih merata. Perbedaan terlalu jauh antar negara atau dalam satu masyarakat berakibat munculnya rasa tidak percaya terhadap perdagangan internasional.”

Menurut penelitian yang dilakukan WTO, di banyak negara ada kecenderungan untuk membuat lebih banyak hambatan dagang daripada menghapuskannya. Krisis ekonomi di banyak negara membuat putaran perundingan WTO di Jenewa makin sulit.

Andreas Becker/Hendra Pasuhuk Editor: Yuniman Farid