1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Barroso Kuatirkan Krisis Euro Meluas

4 Agustus 2011

Uni Eropa semakin mengkhawatirkan beban krisis utang zona mata uang Euro. Presiden Komisi Eropa Barroso kuatir pasar keuangan terus menekan lebih banyak lagi negara pengguna mata uang Euro.

https://p.dw.com/p/12BSt
Jose Manuel Barroso
Jose Manuel BarrosoFoto: dapd

Presiden Uni Eropa Jose Manuel Barosso, hari Kamis (04/08) mengirimkan surat kepada para pemimpin negara Uni Eropa. Dalam surat itu, Barosso mengatakan bahwa ancaman krisis kini meluas.

Kegelisahan ini muncul setelah melorotnya harga saham yang menimbulkan kecemasan di kalangan pelaku pasar. Hari Kamis, harga saham Jerman, Inggris, Spanyol dan Italia turun rata-rata 3 persen. Para pelaku pasar khawatir, krisis Eropa yang awalnya menghantam Yunani dan berlanjut ke Irlandia dan Portugal, kini mulai merembet ke Italia dan Spanyol.

Untuk mengantisipasi ancaman krisis, Bank Sentral Eropa telah berkomitmen akan membeli surat utang negara-negara Uni Eropa untuk menjaga likuiditas keuangan negara-negara zona euro yang kini terbelit masalah ekonomi.

Gubernur Bank Sentral Eropa Jean-Claude Trichet mengomentari ketegangan pasar keuangan di zona mata uang Euro dengan sikap hati-hati. Katanya, "Kami akan terus mencermati setiap perkembangan yang terkait dengan memperhitungkan risiko terburuk demi stabilitas harga. Mengenai ketegangan baru di beberapa pasar keuangan zona Euro, dewan pengawas juga memutuskan untuk melakukan likuiditas dengan menyediakan operasi pembiayaan ulang tambahan jangka panjang, LTRO, dalam jangka waktu kira-kira enam bulan."

Untuk mencegah merambatnya krisis, Presiden Uni Eropa meminta 17 negara Uni Eropa mempertimbangkan, untuk menyetor dana tambahan ke pundi-pundi di Fasilitas Keseimbangan Keuangan Eropa yang kini bernilai lebih dari 440 milyar euro. Dana ini dihimpun bersama oleh negara.-negara Uni Eropa untuk menghadapi ancaman krisis.

Barroso mengatakan bahwa dana penyelamatan itu harus dipastikan cukup untuk menyelamatkan perekonomian Eropa. Namun, Barosso menegaskan bahwa negara-negara yang ingin mengajukan permohonan untuk menggunakan dana krisis itu harus melewati persyaratan yang ketat.

Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Euro 21 Juli lalu diputuskan bahwa dana bersama itu hanya bisa dipergunakan jika sebuah negara betul-betul terjerat krisis, seperti kasus Yunani, Irlandia dan Portugal. Bantuan dari dana krisis itu, diharapkan bakal bisa menyuntikkan dana segar untuk menalangi hutang bank, jika negara yang bersangkutan tidak punya lagi dana talangan yang tersedia.

Hingga kini, mekanisme pemberian dana talangan Uni Eropa itu masih belum konkret. Keputusan itu baru akan mengikat jika telah mendapat persetujuan pemerintah dan parlemen negara yang bersangkutan.

Setelah Irlandia, Yunani dan Portugal menerima paket bantuan Uni Eropa, Italia dan Spanyol kini juga terancam krisis. Italia adalah negara dengan perekonomian nomor tiga terbesar di Uni Eropa, sementara Spanyol berada di nomor empat.

Herbert Peckmann (afp, rtr, dpa)/Luky Setyarini

Editor: Andy Budiman